Geger Kabar Gunung Bergerak di Kupang, BPJN Beri Penjelasan

Beredar video di media sosial yang menyebutkan gunung bergerak sehingga menutupi jalan di Kupang NTT.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 21 Feb 2023, 11:07 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2023, 11:07 WIB
Isu Gunung Bergerak
Beredar video di media sosial yang menyebutkan gunung bergerak sehingga menutupi jalan di Kupang NTT. (Liputan6.com/ Ist)

 

Liputan6.com, Kupang - Terkait ramai kabar soal gunung bergerak yang terjadi di jalan trans Pulau Timor, Kabupaten Kupang NTT, Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) wilayah X ikut angkat bicara. 

Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional Wilayah I BPJN X Azhari di Kupang, Selasa (21/2/2023) mengatakan, peristiwa tersebut bukan gunung bergerak, tapi murni karena bencana longsor

"Beredar video di media sosial bahwa itu adalah gunung bergerak sehingga menutupi jalan, tetapi setelah diteliti murni karena longsor," katanya. 

Azhari mengatakan hal ini berkaitan dengan beredarnya video yang kini semakin viral. Video tersebut menjelaskan soal gunung bergerak atau jalan yang tiba-tiba tertutup material longsor.

Dia menambahkan bahwa pihaknya sudah meneliti soal hal itu dengan menerbangkan drone hingga ke puncak bukit tersebut untuk mencari tahu penyebab mengapa sehingga bisa longsor dan menutupi jalan trans pulau Timor.

Pihaknya menemukan di puncak bukit warga yang memiliki kebun, membuat semacam embung sekitar dua embung dengan menampung air pada saat hujan.

"Sehingga beratnya air yang tertampung membuat sisi lereng bukit itu pun terdorong sehingga terjadi longsor dalam jumlah sangat besar," katanya.

 

Penyebab Lain Longsor

 

Belum lagi tambah dia, curah hujan yang tinggi membuat resapan air di pori-pori tanah di puncak bukit itu semakin lembek sehingga memudahkan area perbukitan itu longsor.

Tak hanya itu area perbukitan yang sudah gundul akibat penebangan pohon oleh warga yang membuka kebun baru, juga memperparah longsor tersebut.

Karena itu dia berharap masyarakat bisa mencerna berbagai informasi yang ada di media sosial dengan baik, sehingga tidak menimbulkan persepsi yang berbeda.

Saat ini ujar dia proses pembuatan jalur alternatif masih terus dilakukan oleh BPJN X NTT dengan harapan agar kendaraan dengan berat di atas lima tonase bisa melintas.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya