Geger Sekte JMS, Siapa Sebenarnya Sosok Jung Myung Seok?

Ia merupakan sosok yang mendirikan dan memimpin sekte JMS.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 16 Mar 2023, 01:00 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2023, 01:00 WIB
Ilustrasi menonton layanan Netflix. (Pixabay)
Ilustrasi menonton layanan Netflix. (Pixabay)

Liputan6.com, Yogyakarta - Tayangnya serial dokumenter Netflix 'In the Name of God: A Holy Betrayal', menimbulkan muncul kembali isu sekte Jesus Morning Star (JMS). JMS merupakan satu dari empat organisasi keagamaan berkedok sekte di Korea Selatan yang ditampilkan dalam serial tersebut.

Sosok Jung Myung Seok sebagai pendiri pun tak luput dari perbincangan warganet. Ia merupakan sosok yang mendirikan dan memimpin sekte JMS.

Jung Myung Seok atau Jeong Myeong Seok lahir pada 16 Maret 1945 di Seongmak-Ri, Korea Selatan. Ia merupakan anak ketiga dari tujuh bersaudara.

Jung Myung Seok juga dikenal dengan nama Pastor Jeong Myeong Seok, Joshua Jung, Joshua Lee, dan Pastor Joshua. Ia pertama kali mendapatkan pendidikan agama Kristen berkat ajaran para misionaris di sekolah dasar. Hingga remaja, ia terus mempelajari agama dan mengklaim bisa 'berbicara' dengan roh Yesus.

Jung Myung Seok yang diceritakan dalam dokumenter Netflix sempat terlibat dalam Perang Vietnam pada 1966. Sepulang dari perang pada 1980-an, Jung Myung Seok kemudian mendirikan gereja dan komunitasnya sendiri.

Organisasi keagamaan yang ia dirikan tersebut kemudian diberi nama Christian Gospel Mission atau disebut juga sebagai Providence dan Jesus Morning Star (JMS). Mengutip dari People Pill, pada 1999, ia pertama kali terlibat dalam kasus pelecehan seksual. Saat itu, ia diduga melakukan perbuatan tidak pantas kepada sekitar 100 wanita anggota gerejanya.

Sayangnya, ia mengelak dan kabur ke luar negeri. Ia juga melakukan tindakan yang sama kepada pengikutnya di Jepang dan Taiwan.

Modus yang ia gunakan adalah berpura-pura mengundang para korban untuk melakukan 'pemeriksaan kesehatan' atau 'penghapusan dosa'. Nyatanya, ia justru melecehkan korban.

Setelah kabur selama 8 tahun, Kementerian Keamanan Publik China menangkap Jung Myung Seok di Beijing pada 1 Mei 2007. Ia kemudian mendapatkan hukuman penjara 10 tahun.

Sayangnya, hukuman penjara tak membuatnya jera. Ternyata, ia tetap mempertahankan organisasi tersebut dengan menggunakan sistem manajemen jarak jauh yang disampaikan melalui pengunjung penjara dan penerus Jung Myung Seok, Jeong Jo Eun.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya