Kisah Perjuangan Danar, Si Gatot Kaca yang Tak Kenal Lelah Melawan Hoaks

Menggunakan kostum Gatot Kaca, Agus Widanarko (41) atau Danar, membuat kampanye lawan hoaks di kalangan pelajar.

oleh Dewi Divianta diperbarui 28 Agu 2023, 09:00 WIB
Diterbitkan 28 Agu 2023, 09:00 WIB
Kisah Gatot Kaca Tak Kenal Lelah Melawan Hoaks
Kisah Gatot Kaca Tak Kenal Lelah Melawan Hoaks (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Liputan6.com, Sukoharjo Tahu betul efek buruk disinformasi yang beredar di masyarakat, Agus Widanarko (41) seorang tenaga honorer penyuluh narkoba, yang juga Wasbang di Kantor Badan Kesbangpol Kabupaten Sukoharjo, rela terjun langsung ke masyarakat melawan hoaks, khususnya di lingkungan para pelajar.

Pria yang akrab disapa Danar itu meggunakan kostum Gatot Kaca lawan hoaks untuk memerangi peredaran berita-berita kurang sempurna dengan melakukan aksi hingga mendatangi langsung sekolah-sekolah di wilayah Sukoharjo.

Danar mengaku banyak masyarakat khususnya para pemuda atau remaja khususnya di Sukoharjo selama ini adalah terbanyak pemakai sosial media (sosmed).

"Mereka hidup dengan sosmed tapi tidak diimbangi dengan pengetahuan mereka tentang bijaknya ber sosmed," ujar Danar kepada Liputan6.com, Minggu (27/8/2023).

Ia menyebut sosial media layaknya dua mata pisau di mana kedua sisinya memiliki manfaat berbagai kemajuan komunikasi dan kehidupan sosial. Di sisi lainnya akan memberikan dampak tidak baik ketika berita hoaks tersebar di sosmed tanpa ada penjelasan kebenaran asli berita itu.

"Para remaja tidak diimbangi pula pengetahuan mereka bagaimana menyikapi jika mereka haus berita. Sementara benar atau tidak nya berita yang mereka baca, harusnya mereka mengenal yang nama nya Kros cek," ucap dia.

Menurutnya, tempat paling tepat menanyakan kebenaran terkait berita yang mereka dapat dari sosmed itu adalah di tempat mereka menuntut ilmu, seperti melakukan diskusi atau sharring dengan guru terkait berita yang mereka dapatkan.  Danar menambahkan, banyaknya berita hoaks yang membuat judul bombastis akhirnya banyak remaja langsung percaya dan malah menyebarluaskan lagi.

"Para remaja juga belum paham ada nya UU ITE, yaitu UU no 11 tahun 2008 yang diperbarui di UU no 19 tahun 2016. Di mana salah satu pasalnya mengenai stop menyebarkan Hoaks," ujar dia.

Kostum Super Hero

Kisah Gatot Kaca Tak Kenal Lelah Melawan Hoaks
Kisah Gatot Kaca Tak Kenal Lelah Melawan Hoaks (Dewi Divianta/Liputan6.com)

 

Di sisi lain Danar yang juga pegiat literasi anak itu berharap anak-anak pelajar dan juga masyarakat yang melihat aksi Danar memerangi hoaks bisa menjadi salah satu bagian pencegah beredarnya berita hoaks dimulai dari kalangan mereka.

"Jangan terpengaruh, saya dan sahabatku mengisi penyuluhan di depan mereka dan kita berdua berbeda agama. Kami saling kroscek jika ada berita yang menyudutkan salah satu keyakinan kita. Dan kita saling support untuk klarifikasi," katanya.

Sementara itu, alasan kenapa menggunakan kostum Gatot Kaca atau superhero seperti Batman atau Superman. menurut Danar dengan menggunakan sesuatu yang unik, masyarakat akan lebih mudah mengingat aksi mereka dalam menekan hoaks.

"Memakai kostum super hero karena kita sering gunakan ini untuk aksi lainnya seperti literasi anak, campaign stop bulying atau campaign stop pornografi. Kostum super hero mudah diingat oleh masyarakat kita berharap apa yang kita lakukan mudah diingat juga," pungkas dia.

Danar juga beberakali mendapatkan penghargaan dari Bupati Sukoharjo Etik Suryani atas aksi yang selama ini ia lakukan. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya