Inilah Wakil Lomba Debat SMA dari Jabar, Sekolahmu?

NSDC (National Schools Debating Championships) Tingkat SMA Tahun 2023 yang digelar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) di kota pelajar Yogyakarta pada Oktober 2023

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Nov 2023, 19:32 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2023, 19:32 WIB
Debat bandung
Tim Debat Bandung Independent School sedang berlatih di sekolah. Foto: liputan6.com/dok.BIS

Liputan6.com, Bandung - Dua siswa Bandung Independent School (BIS) sukses meraih juara II nasional di ajang NSDC (National Schools Debating Championships) SMA Tahun 2023 yang digelar Kemendikbudristek di Yogyakarta. Masing-masing adalah Valerine Hillary Wijono dan Declan Gladen Gunawan.

Kepala Sekolah BIS, Marci Russel, menyebut bahwa kemampuan mereka mengkomunikasikan masalah yang sedemikian rumit luar biasa, juga kemampuan risetnya.

"Mereka menginspirasi banyak murid lain di sini. Kami mendengarkan apa yang diinginkan para murid di sini, mereka punya suara dan didengarkan, jadi ketika mereka mengatakan kami ingin mengeksplorasi debat kami menyalurkan mereka ke klub debat siswa yang memang sudah tersedia,” kata Marci.

BIS menjadikan klub debat sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Mereka diajari melakukan observasi lingkungan yang menjadi komponen utama dari riset. Juga dilatih komunikasi. Dua kunci untuk berdebat dan membangun argumentasi.

Valerie dan Declan mengakui kesempatan mengikuti lomba debat nasional adalah pengalaman yang membuka banyak pemahaman baru. Declan mengungkapkan keikutsertaan dalam ekstrakulikuler debat awalnya hanya untuk fun tapi setelah saya tahu ada beberapa kompetisi, muncul keinginan meraih prestasi.

"Seleksinya diikuti oleh ribuan orang, berkompetisi dengan 37 tim dari berbagai provinsi di Indoensia," kata Declan Gladen Gunawan.

Valerine merasa bahwa usaha kerasnya tidak sia-sia.

“Saya sangat bersyukur dengan dukungan-dukungan yang saya dapatkan," katanya.

Valerine mengaku sebenarnya bukan tipe orang yang suka berbicara di depan publik. Namun dengan dukungan keluarga, sekolah dan pelatihnya dia bisa keluar dari zona nyaman.

“Debat bukan hanya butuh ketrampilan tapi mental yang kuat juga," katanya.

Kristi Ardiana, pelatih yang membimbing dua siswa BIS itu menjelaskan kejuaraan debat dengan Bahasa Inggris adalah model kompetisi yang membutuhkan berbagai ketrampilan. Selain kemampuan berbahasa Inggris, debater harus belajar public speaking, riset, dan critical thinking.

"Harus mampu berbicara dalam konteks yang tepat, mampu menyaring informasi memilah mana yang perlu mana yang tidak. Harus mampu menyampaikan dengan baik dan manner yang tepat,” kata Kristi.

Menurut Kristi, keahlian debat yang kini banyak dikompetisikan memiliki banyak manfaat. Di antaranya pengembangan karakter dan membangun kepercayaan diri serta membentuk kemauan yang kuat. Debat membuat kita memiliki kemampuan berpikir kritis, menyatakan pendapat secara baik, mencari jalan tengah atas ketidaksepakatan.

“Ini tentang ketrampilan yang well-rounded, menyeluruh dan bermanfaat bagi survival skill. Hanya anak yang mau maju yang bisa berkembang di debat," katanya.

National Schools Debating Championship (NSDC) adalah kompetisi debat parlementar tingkat SMA se-Indonesia yang diadakan setahun sekali. Sebagai kompetisi tingkat nasional, NSDC diikuti oleh tim-tim yang mewakili berbagai provinsi di Indonesia. Kompetisi NSDC berlangsung dalam 6 babak penyisihan menggunakan sistem power matching berdasarkan angka kemenangan (victory point) dan jumlah vote juri untuk menentukan Juara I, Juara II dan Juara III. Saat ini NSDC juga menjadi wahana seleksi delegasi Indonesia ke World Schools Debating Championship (WSDC).

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya