Garang Gepo, Pangan Lokal dari Kelapa dan Pisang Kreasi Mahasiswa KKN UNY

Mahasiswa KKNR8638 UNY 2023 memberikan pelatihan pembuatan kreasi pangan lokal dengan memanfaatkan sumber daya alam yaitu kelapa dan pisang. Mereka membuat makanan diberi nama Garang Gepo.

oleh Yanuar H diperbarui 03 Jan 2024, 22:00 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2024, 22:00 WIB
Infografis Bahan Pangan Lokal Alternatif yang Belum Populer
Infografis Bahan Pangan Lokal Alternatif yang Belum Populer  (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Yogyakarta - Desa Ngaran Kidul, Panjatan, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki potensi alam yang baik terutama kelapa dan pisang. Melihat ini mahasiswa KKN UNY terdiri dari Habib Rizik, Restu Trisnaningsih, Seto, Jasmina Azizi Fatihah Rahma, Asimi Rafsan Jalil, Silvi Anggraini, Shelama Pelangi Kami, Risma Nurmalita Safitri, Nala Ikfina Utami, dan Sekar Ayu Novia Ramadhani membuat kreasi pangan lokal ini yang diolah menjadi Garang Gepo.

“Garang gepo masih terasa asing di telinga karena ini kreasi olahan makanan mahasiswa KKN UNY yang ditularkan kepada warga. yaitu Garang Gedhang Klopo,” katanya.

Jasmina Azizi Fatihah Rahma, salah satu mahasiswa KKN mengatakan hasil kreasi ini lalu membuat pelatihan kreasi pangan lokal kepada masyarakat Desa Ngaran Kidul dalam mengolah produk pangan lokal. Hasil kreasi ni untuk menumbuhkan kreativitas masyarakat dan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat desa.

“Saya terinspirasi dari olahan pancake yang berasal dari Eropa, maka timbullah ide untuk mengubahnya menjadi jajanan lokal yang khas dan unik dengan komposisi tambahan yang berbeda dari pancake pada umumnya,” ucapnya.

Kreasi pangan lokal Garang Gepo (Garang Gedhang Klopo), yang memiliki arti yaitu Garang yang berarti teknik memanggang, Gedhang yang berarti pisang dan Klopo yang berarti buah kelapa. Karakteristik dari Garang Gepo yaitu kue berbentuk setengah lingkaran berisi kelapa sangrai, bertekstur lembut dan berongga, memiliki rasa manis gurih, serta berwarna kuning kecoklatan yang berasal dari proses pemanggangan.

Penanggungjawab program, Restu Trisnaningsih menjelaskan untuk membuat Garang Gepo membutuhkan 2 butir telur, 150 gram tepung terigu, 150 gram pisang (lumatkan), 130 gram gulapasir, 1 sendok teh ragi, ½ sendok teh vanila, 250 ml santan (masak dulu, dinginkan), 150 gram kelapa muda parut (dikukus), 50 gram margarin, kelapa sangrai (untuk isian). Prosespembuatannya, terlebih dahulu dengan menyangrai kelapa parut muda hingga setengah kering, kemudian menambahkan secukupnya gula pasir dan garam halus yang selanjutnya disangrai hingga kering, sisihkan.

Selanjutnya untuk pembuatan adonan garang gepo,pertama menyiapkan wadah lalu masukkan telur, gula pasir dan vanili, diaduk hingga gula larut dan tercampur rata. Masukkan ragi kedalam adonan dan mengaduknya hingga rata, kemudian masukkan terigu, santan, pisang yang telah dilumatkan serta kelapa parut muda, kemudian mengaduknya hingga merata.

"Adonan yang telah selesai dibuat kemudian didiamkan selama 30 menit - 60 menit. Untuk mempersingkat waktu pengistirahatan adonan agar mengembang dengan baik, wadah yang berisi adonan ditutup menggunakan kain basah, dan ditaruh dibawah sinar matahari agar suhu tetap lembab," kata Restu.

Proses pemasakan Garang Gepo, pertama memanaskan cetakan, kemudian baru diolesi margarin.

"Sebelum menuangkan adonan, cetakan harus dalam keadaan benar-benar panas supaya adonan dapat mengembang dengan sempurna," katanya.

Proses memasak pangan lokal ini yaitu tuang adonan sebanyak 1 sendok sayur kemudian ratakan, lalu taburi dengan kelapa sangrai diatasnya, selanjutnya tutup dan tunggu hingga kuemengembang dan muncul gelembung, setelah itu lipat kue menjadi setengah lingkaran, bolak-balik sambil sesekali dioles margarin, masak hingga matang. Angkat dan sajikan.

Untuk Garang Gepo yang diberi daun pisang sebagai penghias kue, cara memasaknya sama seperti sebelumnya, hanya saja sebelum menuangkan adonan, Restu menaruh daun pisang yangdipotong bulat di cetakan yang telah diberikan olesan margarin, baru dituangkan adonan kue.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya