Masih Terdampak Abu Vulkanik, Penutupan Bandara Internasional Minangkabau Diperpanjang

Penutupan dilakukan akibat dampak erupsi Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Tanah Datar dan Agam.

oleh Novia Harlina diperbarui 05 Jan 2024, 18:23 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2024, 18:21 WIB
Peta sebaran abu vulkanik Gunung Marapi. (Liputan6.com/ ist)
Peta sebaran abu vulkanik Gunung Marapi. (Liputan6.com/ ist)

Liputan6.com, Padang - Penutupan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, hari ini Jumat (5/1/2023) diperpanjang hingga pukul 22.00 WIB setelah ditutup sejak pukul 10.45 WIB.

Penutupan dilakukan akibat dampak erupsi Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Tanah Datar dan Agam.

Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang, Capt Megi H. Helmiadi menyebut hingga Jumat sore masih terpantau abu vulkanik akibat erupsi Marapi di area bandara.

"Penutupan sementara bandara ini harus dilakukan demi keselamatan, karena sebaran abu vulkanik dapat membahayakan dan menghentikan kerja mesin pesawat terbang," ujarnya, Jumat (5/1/2023).

Megi menyampaikan penutupan dilakukan hingga sebaran abu vulkanik tidak terpantau lagi atau hingga hasil obsevasi melalui citra satelit dan paper test negatif.

"Tadi sore sempat hujan namun setelah hujan, hasil paper test dan citra satelit masih menunjukkan hasil positif adanya abu vulkanik," jelasnya.

Penutupan bandara kali ini, berdampak pada 29 penerbangan. Dimana satu penerbangan harus kembali ke bandara asal atau return to base dan satu lainnya harus mengalihkan pendaratan ke bandara lainnya.

Sebelumnya, penutupan BIM juga sempat dilakukan pada Jumat (22/12/2023) akibat abu vulkanik dari letusan Gunung Marapi.

 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya