Debat Capres: Anies Bicara Kesenian dan Kebudayaan sebagai 'Soft Power' Pertahanan Negara

Dalam debat capres Anies Baswedan menyinggung soal soft power berupa kesenian dan kebudayaan sebagai salah satu unsur dalam pertahanan negara.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 07 Jan 2024, 22:17 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2024, 22:17 WIB
Ekspresi Ketiga Calon Presiden Saat Adu Gagasan pada Debat Ketiga Pelimu 2024
Capres nomor urut 01 Anies Baswedan saat beradu gagasan dalam debat ketiga Capres Pemilu tahun 2024 di Istora Senaya, Jakarta, Minggu (7/1/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

 

 

Liputan6.com, Jakarta - Anies Baswedan menyinggung soal soft power berupa kesenian dan kebudayaan sebagai salah satu unsur dalam pertahanan negara. Dalam debat capres yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Istora Senayan, Minggu (7/1/2024), Anies Baswedan mengungkapkan negara harus mengalokasikan sumber daya yang cukup di bidang kebudayaan, dan bukan itu dipandang sebagai biaya tapi sebagai investasi, mulai dari karya seni, film, hingga kuliner. Langkah konkretnya, Anies akan membangun rumah budaya di tiap negara di dunia.

"Ketika kami ditugaskan sebagai Presiden RI, sebagai panglima diplomasi, maka setiap kegiatan ke luar negeri adalah bersama dengan delegasi kebudayaan, delegasi seni, datang ke pusat-pusat kegiatan kesenian di negara-negara yang dikunjungi, bukan hanya datang rapat lalu pulang, tapi datang di sana menemui aktivitas-aktivitas kesenian kebudayaan sehingga mereka menyadari Indonesia negeri yang kaya budayanya," kata Anies.

Anies menyayangkan delegasi yang biasanya datang rapat lalu pulang, padahal, kata Anies, saat presiden datang ke suatu negara maka media akan memperhatikan. "Itu menjadi kesempatan luar biasa untuk mempromosikan Indonesia," kata Anies.

Dalam visi 8 Jalan Perubahan poin ketujuh, paslon Anies-Muhaimin memang mempunyai visi memperkuat sistem pertahanan dan keamanan negara, serta meningkatkan peran dan kepemimpinan Indonesia dalam kancah politik global untuk mewujudkan kepentingan nasional dan perdamaian dunia. 

Dan salah satu poin yang ditegaskan adalah menjadikan brand Indonesia sebagai soft power yang dikenal dunia, sehingga pertahanan negara tidak semata-mata soal militer saja, dengan langkah konkret yang dilakukan antara lain:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

  • Menugaskan setiap Duta Besar, Kedutaan Besar Republik Indonesia dan kantor perwakilan di seluruh dunia untuk berperan sebagai duta perdagangan Indonesia yang mempromosikan produk Indonesia.
  • Memulai gelombang budaya dan kreasi yang menampilkan brand Indonesia dalam skala global melalui insentif bagi pelaku industri kreatif di Indonesia, serta menginisiasi pagelaran budaya dan kreasi Indonesia di mancanegara, penguatan diplomasi budaya melalui forum internasional, serta digitalisasi data base budaya dan kreasi Indonesia yang dapat diakses oleh masyarakat dunia.
  • Mendorong pendidikan sebagai saranapenyebaran brand Indonesia melalui: (1) ekspansi kerja sama dan bantuan terhadapstudi tentang Indonesia di mancanegara, (2) pertukaran pelajar Indonesia untuk belajardi universitas terkemuka di luar negeri, (3) penambahan jumlah beasiswa bagi para mahasiswa dan dosen untuk studi, magang dan riset ke luar negeri, (4) dorongan beasiswa bagi mahasiswa mancanegara untuk studi dan riset di Indonesia, dan (5) intensifikasi kerja sama dengan perguruan tinggi dari negara yang maju di bidang teknologi.
  • Menjadikan kuliner sebagai sarana penyebaran brand Indonesia ke seluruh dunia melalui fasilitasi dan skema insentif dari perwakilan Indonesia di Luar Negeri untuk memulai program ekspansi pusa tUMKM kuliner Indonesia di mancanegara serta insentif ekspor dan offshoring industri F&B Indonesia di seluruh dunia.
  • Menjadikan olahraga sebagai sarana brand Indonesia yang berorientasi terhadap peningkatan prestasi dan reputasi di mata dunia melalui pembinaan, pengembangan, dan pemerataan kemajuan berbagai cabang olahraga khususnya yang dipertandingkan dalam event olahraga dunia, termasuk dengan menjamin kesejahteraan para atlet berprestasi dan dukungan penuh bagio rganisasi olahraga.
  • Mengoptimalkan peran pariwisata sebagai kunci pengenalan brand Indonesia melalui penciptaan pariwisata inklusif yang mengakomodasi masyarakat setempat, didukung inisiatif pemerataan tempat wisata di seluruh wilayah Indonesia.
  • Mengintensifkan peran dan brand Indonesia dalam bidang kemanusiaan melalui peningkatan operasional Indonesia kepada negara-negara yang membutuhkan bantuan.

Tidak Boleh Cuma Jadi Penonton

Dalam kesempatan debat capres itu, Anies juga menilai Indonesia tidak boleh lagi hanya berperan sebagai penonton dalam konstelasi internasional, tetapi harus menjadi salah satu kekuatan penentu kebijakan di dunia.

"Indonesia harus hadir sebagai penentu arah perdamaian dan kemakmuran bagi seluruh bangsa, baik di level global maupun regional," kata Anies saat menyampaikan visi dan misi dalam debat ketiga yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Istora Senayan, Jakarta, Minggu malam.

Anies menjelaskan bahwa cara untuk mencapainya dengan membangun kekuatan ekonomi, kebudayaan, kesenian, dan pertahanan yang ikut mewarnai kancah internasional.

Selain itu, dia menekankan pentingnya peran aktif Presiden Indonesia sebagai panglima diplomasi dalam setiap ajang bertaraf internasional seperti yang pernah dicontohkan oleh para pendiri bangsa terdahulu.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa para diaspora dan pekerja migran Indonesia yang bekerja di luar negeri juga harus didukung secara terus-menerus sehingga bisa membuat harum nama bangsa di kancah global.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya