Tak Ada Kendala, Pj Gubernur Prediksi Pemilu di Sulsel Aman dan Lancar

Prediksi itu berdasarkan pemantauan yang dilakukan Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin di hampir semua wilayah di Sulawesi Selatan.

oleh Fauzan diperbarui 25 Jan 2024, 20:59 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2024, 20:52 WIB
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin pantau kesiapan pemilu di Kota Palopo (Liputan6.com/Pemprov Sulsel)
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin pantau kesiapan pemilu di Kota Palopo (Liputan6.com/Pemprov Sulsel)

Liputan6.com, Palopo - Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin memprediksi pelaksanaan Pemilu 2024 di Sulawesi Selatan bakal berjalan aman dan lancar. Hal itu berdasarkan pemantauan yang dilakukan oleh Bahtiar di hampir semua Kabupaten dan Kota di penjuru Sulawesi Selatan. 

Terbaru, Dirjen Polpumdagri itu meninjau kesiapan pelaksanaan dan logistik pemilu di Kota Palopo. Dalam tinjauannya, tidak ditemukan adanya kendala yang signifikan yang dapat mengganggu proses pelaksanaan Pemilu.

"Alhamdulillah laporan dari kawan-kawan Kota Palopo tidak ada kendala. Surat suara untuk pemilihan pasangan Presiden dan Wakil Presiden, DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan Kota, lengkap semua," kata Bahtiar Baharuddin, Kamis (25/1/2024).

Bahtiar menjelaskan bahwa meski merupakan wilayah perkotaan, di Palopo terdapat wilayah pegunungan dan pesisir. Namun ia memastikan di kota berjuluk Kota Idaman itu, tidak ada titik TPS yang ekstrem. 

"Di daerah ini tidak ada daerah ekstrem karena hampir semua terjangkau dengan baik. Cuma ada tujuh TPS yang tidak ada sinyal, tapi sudah kita antisipasi juga. Karena seluruh kantor-kantor desa di Sulsel, termasuk di Palopo itu sudah ada sinyal. Makanya tinggal koordinasi dengan teman-teman Bawaslu dan kepolisian," jelasnya.

Faktor Kesuksesan Pemilu

Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin pantau kesiapan pemilu di Sidrap (Liputan6.com/Fauzan)
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin pantau kesiapan pemilu di Sidrap (Liputan6.com/Fauzan)

Salah satu faktor penting dalam kesuksesan Pemilu ini, lanjut Bahtiar, adalah pemanfaatan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) sebagai alat bantu. Dengan adanya sistem ini, informasi terkait dengan rekapitulasi suara dapat diakses secara mudah dan cepat oleh pihak terkait.

"Pemilu hari ini berbeda dengan sebelumnya. Bedanya dengan sebelumnya, itu ada namanya Sirekap (hasil rekap). Jadi praktis berapa menit setelah dilakukan perhitungan, itu sudah diketahui hasil Pemilunya secara eletronik di Indonesia, walaupun tetap yang menjadi rujukan itu sesuai undang-undang itu adalah perhitungan manual," paparnya.

Dalam undang-undang, terdapat ketentuan yang mengatur batas waktu maksimal untuk proses penghitungan suara setelah pemungutan suara dilakukan. Menurut ketentuan tersebut, proses penghitungan suara harus selesai dalam waktu paling lama 35 hari setelah pemungutan suara dilakukan.

"Paling lama 35 hari setelah pemungutan suara, jadi bisa 34 atau 35 hari tergantung kecepatan. Sirekap ini kalau bisa berjalan dengan baik, luar biasa lompatan teknologi dalam kepemiluan," imbuhnya.

Ia menilai, ini bagian dari cara kita membangun sistem demokrasi termasuk sistem Pemilu yang akuntabel dengan memanfaatkan teknologi.

"Bisa jadi kalau ini sukses lima tahun yang akan datang, mungkin pemerintah akan memikirkan bentuk baru lagi, model baru dalam Pemilu. Di negara maju sudah ada e-voting, walaupun ada negara lain kembali manual, ada juga menyiapkan dua cara, ada e-voting dan manual," pungkasnya. 

Sebelumnya, Pj Gubernur Bahtiar telah melakukan peninjauan kesiapan Pemilu di Kota Makassar, Parepare, Kabupaten Pangkep, Maros, Takalar, Bone, Gowa, Luwu Utara, Luwu, Luwu Timur, dan sejumlah daerah lainnya di Sulsel.

 

Simaklah video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya