BPBD Jabar: 20 Orang Luka-Luka Akibat Gempa Kabupaten Bandung

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Barat (BPBD Jabar) menyebut, per pukul 12.50 WIB sebanyak 20 orang luka-luka akibat gempa merusak yang terjadi di Kabupaten Bandung.

oleh Arie Nugraha diperbarui 18 Sep 2024, 13:47 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2024, 13:47 WIB
Gempa
Gempa Magnitudo 5,0 mengguncang wilayah Kabupaten Bandung, Rabu (18/9/2024), pukul 09.41.08 WIB. (Liputan6.com/ Dok BMKG)

Liputan6.com, Bandung - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Barat (BPBD Jabar) menyebut, sebanyak 20 orang luka-luka akibat gempa merusak yang terjadi di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Jawa Barat, Hadi Rahmat mengatakan, jumlah korban itu merupakan data terbarukan yang dikumpulkan oleh otoritasnya per pukul 12.50 WIB.

"Satu orang luka ringan, 5 orang luka berat di rujuk ke Rumah Sakit kertasari dan 14 luka sedang. Seluruhnya Warga Kabupaten Bandung," ujar Hadi dalam keterangan tertulisnya, Bandung, Rabu (18/9/2024).

Namun, Hadi mengatakan data tersebut akan terus diperbarahui lagi mengingat saat ini terus dilakukan pengumpulan. Hingga kini anggota BPBD Jabar dan Kabupaten Bandung serta Garut tengah memantau dampak gempa Kabupaten Bandung seperti jumlah kerusakan dan korban masih dalam pendataan.

"Laporan sementara masih bersifat dinamis. Untuk lokasi titik kumpul warga terdampak ada di lapangan Kantor Kecamatan Kertasari. Korban yang tertimpa reruntuhan sudah dilarikan ke RS Bedas Kertasari dan ke Puskesmas Kertasari," kata Hadi.

Sedangkan jumlah kerusakan bangunan di wilayah Kabupaten Bandung sementara ini mencapai 14 unit. Diantaranya adalah 8 rumah, 2 fasilitas kesehatan, 2 bangunan, 1 sarana pendidikan dan 1 tempat ibadah.

Sama halnya dampak kerugian materi akibat gempa bumi merusak di wilayah Kabupaten Garut. Terdiri dari 7 rumah terdampak dan 1 sarana pendidikan.

"BPBD Provinsi Jawa barat berkoordinasi dengan BPBD kabupaten serta kota terdampak dan terasa getaran gempa. BPBD Provinsi Jawa Barat dan BPBD Kabupaten Bandung melakukan asssesment kelokasi kejadian," ungkap Hadi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jumlah Lokasi Terdampak Bertambah

Jumlah lokasi yang terdampak gempa Kabupaten Bandung juga bertambah. Seperti di Kabupaten Bandung meliputi empat kecamatan yaitu Kertasari, Pangalengan, Pacet, Arjasari dan Pameungpeuk.

Daerah terdampak di Kecamatan Kertasari yaitu Desa/Kelurahan Tarumajaya, Poskesdes desa cihawuk, Desa/Kelurahan Cihawuk, Desa/Kelurahan Cibeureum.

"Untuk Kecamatan Pangalengan ada di Desa/Kelurahan Margamukti dan Kecamatan Pacet ada di Kampung Pereng RT 02 RW 14 serta Desa/Kelurahan Cikawao," terang Hadi.

Sementara di Kecamatan Arjasari daerah yang terdampak gempa ada di Kampung Pasirluyu RT 02 RW 14 dan Desa/Kelurahan Pinggirsari serta Kecamatan Pameungpeuk di daerah Kampung Bobojong RT 01 RW 07 Desa/Kelurahan Bojongmanggu.

"Daerah terdampak di Kabupaten Garut meliputi Desa/Kelurahan Barusari, Desa/Kelurahan Pasirwangi, Desa/Kelurahan Sarimukti, Desa/Kelurahan Talaga Kecamatan Pasirwangi," tutur Hadi.

Dua desa lainnya di kecamatan bernasib serupa yakni Desa/Kelurahan Sirnajaya di Kecamatan Tarogong Kaler dan Desa/Kelurahan Mekarjaya di Kecamatan Sukaresmi.


Antisipasi Gempa Bumi

Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

Sebelum:

- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.

- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.

- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.

- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.

- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi

- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

Saat Terjadi Gempa Bumi:

- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

Setelah Terjadi Gempa Bumi:

- Jika Anda berada di dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

- Periksa lingkungan sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.

- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

- Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya