Festival Jaminan Sosial, Satu Dekade Reformasi Sistem Jaminan Sosial di Indonesia

Festival ini sekaligus menjadi penutup yang berkesan dari proyek Social Protection Programme (SPP) di bawah payung kerja sama bilateral Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jerman yang telah dijalankan sejak 2011.

oleh Tim Regional diperbarui 12 Des 2024, 00:44 WIB
Diterbitkan 11 Des 2024, 18:35 WIB
Festival Jaminan Sosial (Jamsos) pada Minggu, 8 Desember 2024, di Jakarta.
Festival Jaminan Sosial (Jamsos) pada Minggu, 8 Desember 2024, di Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Lebih dari satu dekade terakhir, Direktorat Kependudukan dan Jaminan Sosial di bawah Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas telah menjalin kemitraan strategis dengan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ).

Kemitraan ini diwujudkan melalui proyek Social Protection Programme (SPP) untuk mendukung reformasi sistem jaminan sosial di Indonesia.

Untuk merayakan keberhasilan reformasi tersebut, Kementerian PPN/Bappenas bekerja sama dengan GIZ Indonesia menyelenggarakan Festival Jaminan Sosial (Jamsos) pada Minggu, 8 Desember 2024, di Jakarta. Acara ini digelar bersamaan dengan Car Free Day Jakarta untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang program jaminan sosial sekaligus menjadi penutup proyek SPP.

Dalam sepuluh tahun terakhir, Indonesia mencatat berbagai pencapaian signifikan melalui proyek SPP. Salah satu tonggak utama adalah implementasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), yang kini menjadi program asuransi kesehatan berbasis kontribusi terbesar di dunia.

Pada September 2024, lebih dari 277 juta penduduk Indonesia atau 98,42% dari total populasi telah tercakup dalam Program JKN.

Perkembangan ini sangat signifikan dibandingkan 2011, di mana hanya 17% penduduk Indonesia—terutama pekerja formal—yang terdaftar dalam program jaminan sosial bidang kesehatan. Kelompok rentan dan pekerja informal saat itu masih menghadapi tantangan finansial untuk mengakses layanan kesehatan.

Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas, Maliki mengatakan penguatan sistem jaminan sosial di Indonesia adalah upaya berkelanjutan untuk memastikan setiap warga negara, terutama kelompok rentan, mendapatkan akses jaminan sosial yang layak.

"Kami mengapresiasi kolaborasi GIZ melalui proyek SPP, yang telah menjadi tonggak penting dalam pengembangan Sistem Jaminan Sosial Nasional. Keberhasilan ini mencerminkan kemitraan lintas sektor yang kuat dalam mendukung pembangunan berkelanjutan, jelasnya.

Country Director GIZ Indonesia & ASEAN, Hans-Ludwig Bruns menjelaskan kolaborasi ini tidak hanya mencerminkan komitmen bersama untuk masa depan yang tangguh dan berkeadilan, tetapi juga menghadirkan inovasi yang diharapkan mampu menjadi tolok ukur global.

 

Transformasi Sistem Jaminan Sosial

Implementasi JKN pada 2014 menjadi langkah awal monumental dalam menyediakan jaminan kesehatan inklusif bagi seluruh rakyat Indonesia. Beberapa pencapaian lainnya meliputi:

1. Integrasi Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) ke dalam Program JKN pada 2016 untuk menyatukan berbagai skema daerah menjadi sistem nasional.

2. Penerapan inovasi digital pada 2018, termasuk aplikasi pendaftaran daring dan saluran pembayaran digital.Perluasan cakupan peserta JKN hingga mencapai 98,42% pada 2024.

3. Proyek SPP yang didanai oleh Kementerian Federal Jerman untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (BMZ) juga mendukung berbagai inisiatif seperti Adaptive Social Protection (ASP), inklusi keuangan bagi kelompok rentan, dan pengembangan akses pasar tenaga kerja bagi penyandang disabilitas.

Festival Jaminan Sosial juga menghadirkan diskusi panel, sesi edukasi, booth layanan interaktif BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, serta hiburan menarik. Acara ini menjadi penutup yang berkesan dari proyek SPP sekaligus perayaan keberhasilan Indonesia dalam mereformasi sistem jaminan sosialnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya