Serba-serbi Hari Sejarah Nasional 14 Desember

Sebelumnya, penyusunan sejarah Indonesia telah menjadi perdebatan. Perdebatan itu muncul sejak seminar sejarah pertama yang digelar Kementerian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Indonesia.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 14 Des 2024, 18:12 WIB
Diterbitkan 14 Des 2024, 18:11 WIB
Menteri Kebudayaan Fadli Zon Ingin Museum-Museum di Indonesia Naik Kelas: Wajah Peradaban Bangsa
Rombongan tur museum menikmati penjelasan sejarah Museum Nasional Indonesia yang baru dibuka kembali pada 15 Oktober 2024 setelah kebakaran hebat. (dok. Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Yogyakarta - Hari Sejarah Nasional diperingati setiap 14 Desember. Peringatan tahunan ini bertujuan untuk mengingat kembali sejarah panjang bangsa Indonesia dari masa ke masa.

Mengutip dari berbagai sumber, Hari Sejarah Nasional berawal dari Seminar Sejarah Nasional. Seminar yang diselenggarakan di Yogyakarta itu berlangsung pada 14-18 Desember 1957.

Seminar yang diselenggarakan oleh Universitas Gajah Mada dan Universitas Indonesia tersebut diadakan untuk mengumpulkan berbagai pendapat dan saran sebagai bahan pertimbangan menyusun sejarah nasional Indonesia. Penyusunan yang bersifat ilmiah ini harus dapat dipertanggungjawabkan.

Sebelumnya, penyusunan sejarah Indonesia telah menjadi perdebatan. Perdebatan itu muncul sejak seminar sejarah pertama yang digelar Kementerian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Indonesia.

Beberapa hal penting dibahas dalam Seminar Sejarah Nasional. Pembahasan pertama berkaitan dengan ketidakpuasan para kalangan sejarawan terhadap penulisan sejarah kolonialistik yang dikembangkan pada masa penjajahan Belanda. Mereka menganggap, penulisan sejarah itu tidak mengungkapkan vitalitas yang dimiliki masyarakat Indonesia.

Pembahasan kedua, bahwa di kalangan sejarawan berkembang kesadaran perlunya sejarah nasional Indonesia yang nasionalistik, yaitu menempatkan masyarakat Indonesia sebagai pemeran sentral. Adapun pembahasan penting ketiga adalah adanya perbedaan pandangan antara peserta seminar, terutama Soedjatmoko dan Muhammad Yamin, tentang landasan filosofis dan metodologi yang digunakan untuk menyusun sejarah nasional Indonesia.

Oleh sebab itu, perlu adanya Kongres Sejarah Nasional untuk mengemukakan berbagai pemikiran mendalam dan kreatif tentang sejarah Indonesia. Seminar ini memiliki peran penting dalam historiografi nasional. Para sejarawan, peneliti, dan akademisi pun membahas dan merumuskan arah penulisan sejarah nasional Indonesia.

Sementara itu, pemerintah telah menetapkan Hari Sejarah Nasional setiap 14 Desember. Penetapan tanggal ini merujuk pada dimulainya pelaksanaan Seminar Sejarah Nasional di Yogyakarta.

Penulis: Resla

 

Simak Video Pilihan Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya