Pernah Meroket, Barang-Barang Ini Mengalami Penurunan Harga Drastis

Berikut adalah beberapa barang yang dulunya memiliki harga selangit, namun kini bisa Anda dapatkan dengan harga yang jauh lebih murah

oleh Switzy Sabandar diperbarui 13 Des 2024, 15:00 WIB
Diterbitkan 13 Des 2024, 15:00 WIB
Kartu SIM atau SIM Card HP
Ilustrasi Foto Kartu SIM Telpon Seluler / HP. (iStockphoto)

Liputan6.com, Yogyakarta - Penurunan harga pada berbagai barang merupakan fenomena yang wajar dan terus terjadi seiring dengan perkembangan zaman. Sebagai konsumen, kita dapat memanfaatkan situasi ini untuk mendapatkan produk yang kita inginkan dengan harga yang lebih terjangkau

Akan tetapi, kita juga perlu tetap berhati-hati dan tidak tergiur oleh harga murah semata, melainkan juga memperhatikan kualitas dan garansi produk.

Mengutip dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa barang yang dulunya memiliki harga selangit, namun kini bisa Anda dapatkan dengan harga yang jauh lebih murah:

1. Gelang Power Balance

Pernah menjadi tren dan dibanderol dengan harga sekitar 200 ribu sampai 500 ribu, gelang yang diklaim memiliki khasiat magis ini kini bisa didapatkan dengan harga hanya beberapa ribu rupiah. Dulu, gelang Power Balance pernah menjadi fenomena global.

Diiklankan dengan klaim dapat meningkatkan keseimbangan, fleksibilitas, kekuatan, dan daya tahan tubuh, gelang ini dibanderol dengan harga yang cukup tinggi, mencapai ratusan ribu rupiah. Banyak atlet profesional dan selebriti yang terlihat mengenakan gelang ini, semakin memperkuat citranya sebagai produk premium.

2. Ikan Cupang

Hobi memelihara ikan cupang sempat mencapai puncaknya, membuat harga beberapa jenis ikan cupang melambung tinggi. Harga ikan cupang penah mencapai 1 juta sampai 20 juta tergantung jenisnya.

Berdasarkan daftar harga terbaru, harga ikan cupang berkisar dari Rp9.900 hingga Rp69.000. Misalnya, Ikan Cupang Plakat dijual seharga Rp49.000, sementara Ikan Cupang Slayer Butterfly memiliki harga terendah yaitu Rp9.900.

Varian dengan harga tertinggi adalah Ikan Cupang Super Red Halfmoon yang mencapai Rp69.000, sedangkan Ikan Cupang Hias Jayen Multi Colour ditawarkan seharga Rp45.000. Perbedaan harga ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kualitas genetik, keunikan warna, dan kompleksitas pola ikan.

3. Kartu Perdana GSM

Dulu, membeli kartu perdana GSM bisa menghabiskan uang 500 ribu sampai 1 juta. Kini, Anda bisa mendapatkan kartu perdana dengan berbagai bonus menarik hanya dengan puluhan ribu rupiah.

Perkembangan teknologi 4G/5G yang lebih efisien menjadi alasan mengapa kartu perdana GSM mengalami penurunan. Persaingan ketat antar operator seluler, penurunan biaya produksi dan distribusi juga menjadi patokan bagi para operator GSM.

4. Micro SD

Kapasitas penyimpanan yang besar pada kartu SD kini bisa didapatkan dengan harga yang sangat murah. Dulu, untuk mendapatkan kartu SD 1GB saja, Anda harus merogoh sekitar 500 ribu sampai 800 ribu.

Faktor pasar berperan besar dalam penurunan harga microSD. Meningkatnya permintaan akan penyimpanan eksternal, terutama untuk menyimpan data besar seperti foto, video dan aplikasi, menjadi pendorong utama.

Penggunaan smartphone dan gadget yang terus meningkat juga memicu permintaan microSD. Selain itu, ketersediaan microSD dengan kapasitas besar dan beragam pilihan merek membuat konsumen memiliki banyak pilihan, sehingga produsen terdorong untuk menawarkan harga yang lebih kompetitif.

5. Batu Akik

Tren batu akik yang sempat booming membuat harga beberapa jenis batu akik melambung tinggi. Batu akik pernah mencapai harga sekitar 50 juta sampai 20 milyar.

Batu akik mengalami penurunan peminat dan harga karena beberapa faktor; pertama, tren batu akik yang sempat populer pada tahun 2014-2016 mulai menurun seiring waktu. Kedua, banyaknya penjual batu akik palsu membuat konsumen kehilangan kepercayaan.

Ketiga, perubahan perilaku konsumen yang lebih memilih investasi jangka panjang seperti properti atau saham. Terakhir, kebijakan pemerintah terkait perizinan dan pajak juga mempengaruhi harga batu akik yang berakibat harga turun drastis.

 

Penulis: Ade Yofi Faidzun

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya