Liputan6.com, Kudus - Bentrok berdarah antara dua organisasi masyarakat (Ormas) di Kabupaten Blora Jawa Tengah, Pemuda Pancasila (PP) dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya langsung direspons oleh semua Polres di jajaran Polda Jawa Tengah, termasuk di Kudus.
Tak ingin bentrok Ormas di Blora merembet, pada Selasa siang (14/1/2025) Polres Kudus pun bergerak cepat meredam konflik agar tak merembet di Kota Kretek.
Advertisement
Baca Juga
Kapolres Kudus AKBP Ronni Bonic pun mengerahkan pasukannya berpatroli mengamankan wilayahnya. Tidak hanya itu, Kapolres Ronni juga bergerak mengunjungi markas kedua ormas tersebut.
Advertisement
Di tengah guyuran hujan pada Selasa malam (14/1/2024) sekitar pukul 22.00 WIB, Kapolres Ronni secara bergantian mendatangi markas kedua ormas. Kunjungan pertama dilakukan di markas GRIB Jaya yang berlokasi di warung kopi di kawasan Lapangan Desa Tumpangkrasak, Kecamatan Jati Kudus. Selanjutnya, Ronni mengunjungi markas PP yang berada di GOR Wergu Wetan, Kudus.
Langkah cepat tersebut dilakukan pejabat nomor satu di Polres Kudus, untuk memastikan situasi di Kota Kretek tetap kondusif. Yakni usai insiden yang menghancurkan sejumlah mobil, bangunan dan korban luka-luka di Blora.
Dari pantauan Liputan6.com, kehadiran Ronni di dua markas ormas tersebut, didampingi Kabagops, Kasatreskrim, Kasatintel, Kasat Samapta, Kapolsek dan sejumlah anggota. Kapolres Ronni memberikan arahan kepada para pengurus dan anggota kedua ormas.
Dalam arahannya, Kapolres Kudus meminta mereka tidak terprovokasi dan menahan diri. Selain itu, mempercayakan penanganan kasus di Blora kepada aparat penegak hukum setempat.
“Ini langkah preventif untuk memastikan Kudus tetap aman dan kondusif. Kami mengimbau semua pihak untuk menahan diri dan tidak terprovokasi,” ujar AKBP Ronni Bonic kepada Liputan6.com di markas PP Kudus.
Kapolres Ronni juga meminta komitmen dari kedua pengurus ormas, agar tidak melakukan mobilisasi massa terkait insiden di Blora. Pihaknya menegaskan bahwa setiap tindakan provokatif hanya akan memperburuk situasi.
Simak Video Pilihan Ini:
Jangan Terprovokasi
Ronni juga mengimbau masyarakat Kudus untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh isu yang beredar. Ia menegaskan bahwa Polres Kudus terus memantau situasi dengan cermat. Serta mengambil tindakan cepat jika diperlukan untuk menjaga keamanan.
“Kami berharap masyarakat Kudus tetap menjaga kerukunan dan saling menghormati, karena keamanan adalah tanggung jawab bersama,” terang AKBP Ronni.
Sebelumnya, Kapolres Ronni telah menemui jajaran pimpinan GRIB Jaya Kudus, yakni Eko Saputro bersama pengurus dan anggota dimarkasnya. Kapolres Kudus memberikan arahan-arahan kepada para pengurus ormas bentukan Hercules agar tetap kondusif.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Kudus, Andrian Fernando, memilih tidak berkomentar banyak menyikapi peristiwa yang terjadi di Blora.
“Saya lebih baik tidak berkomentar apa pun, justru untuk lebih mendinginkan suasana. Maaf ya, rekan-rekan wartawan,” pinta Fernando usai menerima kunjungan Kapolres Kudus.
Bentrok Ormas di Blora
Untuk diketahui, bentrok antara ormas Pemuda Pancasila dengan GRIB Jaya kembali terjadi. Insiden mengerikan ini berlangsung di Kabupaten Blora pada Selasa (14/1/2025).
Keributan antara massa PP dengan GRIB Jaya di Blora ini pun viral di media sosial. Dari informasi yang beredar, peristiwa ini bermula saat massa PP melakukan aksi unjuk rasa di depan markas GRIB Jaya di kawasan Blora.
Bentrokan tersebut mengakibatkan sejumlah orang terluka dan beberapa mobil rusak. Bahkan dalam video amatir itu, tampak sejumlah anggota ormas terlibat bentrokan terkapar dengan luka parah.
Selain itu, tampak di lokasi lainnya sejumlah aparat gabungan TNI dan Polri berupaya mencegah rombongan ormas tersebut agar tidak terjadi bentrok susulan.
(Arief Pramono)
Advertisement