Liputan6.com, Yogyakarta - Menggunakan masa muda untuk berbisnis sepertinya cocok bagi mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM angkatan 2022 Amanda Divanty, yang sukses berbisnis dengan mengelola enam bisnis di berbagai bidang hingga sekarang. Porto Photo menjadi langkah awal Amanda dalam memulai bisnis di bidang fotografi di semester tiga, pada tahun 2023, bersama dua rekan dari program studi yang sama.
Porto Photo yang terletak di daerah Pogung merupakan layanan self photo studio dan photobooth acara yang menyediakan layanan foto berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Kesuksesan bisnis ini pun membuka jalan bagi Amanda untuk merambah ke bidang F&B yaitu Cherries Bites yang menawarkan brownies, chiffon cake, dan creamy sago secara online. “Dari rekan yang tepat, kita dapat belajar banyak hal. Jika dulu saya tidak bertemu dengan mereka, mungkin saya tidak sampai di titik ini,” ujar mahasiswa angkatan 2022 ini.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Amanda menyebut kecocokan tim menjadi salah satu kunci sukses berbisnis dan ia melanjutkan bisnis Paspa yang menjual Pasta dan Zuppa di toko offline yang berlokasi di daerah Condongcatur. Lalu ia juga membuat Mentaikudimsum yang berfokus pada dimsum mentai di daerah yang sama. Ia juga mendapatkan hibah EB Cafe untuk mengelola Milkymoo, usaha yang menjual produk susu, es krim, dan egg waffle, yang rencananya akan segera beroperasi di Kantin EB. "Terakhir, Pisang Saji, yang sedang dalam tahap persiapan dan akan diluncurkan di depan GOR UNY pada akhir Januari 2025."
Amanda mengisahkan bahwa pengalaman masa kecil melihat orang tuanya mengelola usaha FnB maka ia sejak kecil sudah sering mencoba berjualan alat tulis, slime, hingga frozen food. Menurutnya dalam berbisnis bersamaan juga kuliah tentu banyak menghadapi berbagai tantangan bisnis, namun ia pantang menyerah dengan mengatur kesibukan antara kuliah dan usaha. "Dengan membuat to do list yang detail dan berdasarkan skala prioritas."
Amanda mengaku mendapatkan dukungan yang besar dari keluarga, teman dekat, dan lingkungan perkuliahan di FEB UGM. Mata kuliah yang ia dapatkan pun turut membantunya dalam hal pemasaran dan operasional usaha. “Dahulu, saya kira wirausaha itu hanya buat produk dan dijual begitu saja, tetapi setelah belajar di FEB UGM, saya jadi tahu kalau banyak aspek lain yang perlu diperhatikan, mulai dari manajemen manusianya, keuangan, hingga aspek pemasaran agar brand kita bisa dikenal di masyarakat,” ujar Amanda.
Amanda mengatakan kunci sukses berbisnis bagi yang ingin memulai bisnis adalah agar tidak takut mencoba. Langkah awal adalah mengumpulkan informasi sebanyak mungkin mengenai bisnis yang ingin dimulai. Lalu, tanamkan prinsip bahwa kesempurnaan tidak harus dicapai pada langkah pertama, seiring berjalannya waktu terus belajar untuk menyempurnakannya. Tidak kalah penting, jangan terlalu memikirkan perkataan orang lain. “If you wanna go fast go alone, if you wanna go far go together,” tutupnya.