Data Ekonomi AS Membaik Topang Bursa Saham Asia

Bursa saham Asia menguat dari level terendah menjelang akhir pekan ini setelah data ekonomi AS dan pernyataan pejabat The Fed yang positif.

oleh Agustina Melani diperbarui 17 Okt 2014, 08:43 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2014, 08:43 WIB
Bursa Saham Asia
(Foto: Reuters)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia menguat dari level terendah dalam enam bulan setelah pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS)/The Federal Reserve (The Fed) menyatakan, bank sentral AS harus mempertimbangkan menunda akhir pembelian obligasi.

Sentimen positif juga berasal dari data ekonomi AS sehingga meredakan kekhawatiran atas perekonomian global. Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,1 persen menjadi 134,93 pada pukul 09.01 waktu Tokyo.

Hal ini juga diikuti dengan indeks saham Jepang Topix naik 0,1 persen seiring yen melemah terhadap dolar AS. Indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,2 persen. Lalu indeks saham Selandia baru dan Australia masing-masing naik 0,3 persen.

Sementara itu, indeks saham Hong Kong Hang Seng dibuka mendatar di level 22.904,11. Indeks saham Shanghai melemah 0,2 persen ke level 2.352,78.

"Pasar di Eropa, Australia dan Jepang menarik. Saya tidak berpikir gambaran mendasar telah berubah secara signifikan. Data AS semalam cukup baik. The Fed perlu menyeimbangkan apa yang jelas ekonomi yang kuat terhadap beberapa volatilitas pasar keuangan," ujar Steven Perah, Chief Economist Suncorp Group Ltd, seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (17/10/2014).

Pimpinan The Fed cabang St Louis James Bullard menuturkan, bank sentral harus mempertimbangkan menunda akhir pembelian obligasi untuk menghentikan penurunan ekspektasi inflasi.

Di sisi lain, laporan data ekonomi AS menunjukkan aktivitas produksi di pabrik-pabrik AS mengalami kenaikan. Sementara itu, klaim tunjangan penggangguran jatuh dalam 14 tahun ke level rendah.

"Ekonomi AS cukup baik, namun ada kekhawatiran bahwa zona Euro jatuh ke dalam jurang," ujar Chad Morganlander, Money Manager Stifel Nicolaus and Co. (Ahm/)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya