Liputan6.com, Jakarta -
"Hingga saat ini belum ada pembahasan terkait pembelian aset Newmont yang memenuhi kriteria," kata Group Executives Newmont Mining Corporation Omar Jabara.
Otoritas bursa saham mengaku belum menerima laporan tentang rencana PT Medco Energi Tbk (MEDC) untuk mengakuisisi PT Newmont Nusa Tenggara (NNT).
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulisto mengaku hanya menerima informasi jika rencana tersebut muncul dari pengusaha nasional Arifin Panigoro, yang merupakan pemilik Medco Energi. Namun, langkah akuisisi belum jelas bakal melalui Medco atau tidak.
"Saya terus terang belum dengar. Kami belum baca ada laporan atau tidak. Baru niat kok, yang saya baca media Pak Arifin mau beli, tapi Medco belum tahu. Saya baru mau tanya siang ini. Belum tahu. Dan itu material dan harus kita lihat," kata dia di Jakarta, Jumat (27/11/2015).
Pihak Newmont sendiri juga menyatakan belum ada pembahasan terkait penjualan 76 persen saham perusahaan senilai US$ 2,2 miliar atau sekitar Rp 30,23 triliun (asumsi kurs Rp 13.743 per dolar AS) dengan pengusaha nasional Arifin Panigoro itu.
Baca Juga
Namun Omar memastikan, perusahaan tambang asal Amerika Serikat tersebut, akan mempertimbangkan tawaran pembeli asetnya tersebut. Saat ini dikatakan ada beberapa perusahaan yang sudah menawarkan, ia sebutkan dengan jelas. "Newmont dapat mempertimbangkan setiap proposal-proposal tersebut," ujar dia.
Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli, sebelumnya memuji langkah pengusaha nasional Arifin Panigoro yang mengambilalih 76 persen saham Newmont senilai US$ 2,2 miliar tersebut.
"Inisiatif pak Arifin mengakuisisi Newmont sangat bagus. Ini membuktikan bahwa kekuatan nasional mampu membeli dan mengelola pertambangan besar. Ini penting, karena selama ini selalu didengung-dengungkan seolah-olah kita tidak mampu," ujar Rizal.
Hal lain yang membanggakan dari langkah ini, yaitu Arifin sudah menyiapkan sejumlah rencana pengembangan. Salah satunya adalah komitmen membangun smelter (pemurnian) yang bisa meningkatkan nilai tambah hasil tambang.(Amd/Nrm)