Rupiah Stabil, IHSG Turun 45 Poin pada Sesi I

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih betah di zona merah pada sesi pertama. Namun, penurunan IHSG mulai berkurang.

oleh Agustina Melani diperbarui 14 Mei 2018, 13:00 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2018, 13:00 WIB
20161125- Sesi Siang IHSG Naik 5 Persen-JAkarta-Angga Yuniar
Karyawan melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek, Jakarta, Jumat (25/11). Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada sesi I siang Jumat (25/11) naik 5,3 (0,10 persen) ke level 5.112,9. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih betah di zona merah. Namun, penurunan IHSG mulai berkurang. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat dan investor asing beli saham jadi katalis positif.

Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, Senin (14/5/2018), IHSG melemah 45,04 poin atau 0,76 persen ke posisi 5.911,79. Indeks saham LQ45 melemah 0,88 persen ke posisi 953,50. Seluruh indeks saham acuan tertekan. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat tertekan ke posisi 5.956.

Pada sesi I, IHSG sempat di level tertinggi 5.937,58 dan terendah 5.853,43. Sebanyak 248 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sementara itu, 102 saham diam di tempat dan 110 saham menguat.

Total frekuensi perdagangan saham di kisaran 191.795 kali dengan volume perdagangan 4,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 3,6 triliun. Investor asing beli saham Rp 155,01 miliar di seluruh pasar.

Sebanyak 10 sektor saham tertekan. Sektor saham infrastruktur melemah 1,77 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham pertanian tergelincir 1,69 persen dan sektor saham industri dasar susut 1,27 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham BKSL naik 13,01 persen ke posisi Rp 165 per saham, saham TAXI menguat 5,26 persen ke posisi Rp 100 per saham, dan saham BWPT menanjak 4,6 persen ke posisi Rp 182 per saham.

Di bursa Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,08 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,58 persen, indeks saham Thailand naik 0,38 persen, indeks saham Shanghai menguat 0,25 persen, dan indeks saham Taiwan menguat 0,86 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, ada aksi beli investor asing pada sesi pertama. Selain itu, pemerintah juga bersikap cepat hadapi terror bom sehingga direspons positif pelaku pasar. Hal itu mendukung IHSG.

“Presiden Jokowi sudah memberikan statement penting untuk mempercepat revisi UU Anti Terorisme. Adapun Perppu akan diterbitkan jika revisi tersebut belum secepatnya diselesaikan. Pernyataan inilah yang memberikan optimisme terhadap kondisi market saat ini,” ujar Nafan saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, perlahan-lahan IHSG mulai menguat dari level 5.853 hingga ke level 5.915. Penurunan IHSG mulai terbatas didorong kondisi fundamental makroekonomi domestik yang stabil. Hal itu membuat IHSG secara bertahap menguat.

Awal Sesi Perdagangan, IHSG Melemah

20161110-Hari-ini-IHSG-di-buka-menguat-di-level-5.444,04-AY1
Pengunjung melintas di depan layar indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). IHSG pada perdagangan Kamis, 10 November 2016, dibuka di teritori positif di level 5.444,04. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, aju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi pada pembukaan perdagangan pagi ini (14/5/2018). Hampir seluruh sektor saham kompak melemah tersengat sentimen teror bom Surabaya dan Sidoarjo kemarin pada 13 Mei 2018.

Pada pra-pembukaan perdagangan, IHSG melemah 23,37 poin atau 0,39 persen ke level 5.933,461. Begitu pun dengan indeks LQ45 turun 0,61 persen ke posisi 956,135.

Pelemahan berlanjut dan IHSG dibuka terkoreksi semakin dalam 0,47 persen atau 29,98 poin ke level 5.928,845. Indeks LQ45 pun merosot 0,64 persen ke posisi 955,863.

Sebanyak 108 saham merosot, 107 saham stagnan, dan 80 saham menguat. Total frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 20.484 kali dengan volume 466,4 miliar saham senilai Rp 417,6 miliar.

Investor asing melakukan penjualan di seluruh pasar senilai Rp 33,53 miliar. Sedangkan dolar AS diperdagangkan pada posisi Rp 13.971.

Seluruh sektor saham nyaris jeblok, kecuali saham aneka industri yang menguat sendirian sebesar 0,39 persen. Penurunan tertinggi di sektor saham consumer goods sebesar 1,22 persen, disusul sektor manufaktur dengan pelemahan 0,88 persen.

Adapun saham-saham yang buntung pada perdagangan pagi ini, di antaranya BTEK yang anjlok 10,06 persen. Kemudian saham NRCA dan saham BSIM yang masing-masing terperosok 7,89 persen dan 7,20 persen.

Sementara, saham-saham yang justru untung, yakni saham ETWA dengan penguatan terbesar 24,56 persen. Selanjutnya saham CITA yang menanjak 14,29 persen, dan saham SQMI melesat 13,16 persen.

Di sisi lain, bursa saham Asia bergerak campuran. Indeks saham Hang Seng Hong Kong melesat 1,28 persen, indeks saham Nikkei Jepang menguat 0,18 persen, indeks saham Shanghai naik 0,34 persen, dan indeks sahan Taiwan menguat 0,76 persen.

Sedangkan indeks saham Strait Times Singapura tergelincir 0,35 persen, dan indeks saham Kospi Korea Selatan melemah 0,09 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya