Liputan6.com, Jakarta - PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk (CASH) menjadi fintech payment gateway pertama yang mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Mei 2020.
Chief Executive Officer (CEO) Cashlez Suwandi mengaku, ada banyak manfaat yang diperoleh CASH usai IPO. Sebagai perusahaan fintech, CASH memiliki kebutuhan yang sangat besar untuk membangun infrastruktur dari sisi teknologi.
"Dana dari IPO itu betul-betul kita gunakan untuk mendorong akselerasi dari ekspansi bisnis kita," kata Suwandi, Kamis (1/4/2021).
Advertisement
"Jadi kita bisa fokus, misalnya sebagai fintech company, otomatis kita akan fokus pada teknologi, di mana tim IT kita harus kuat, dari sisi infrastruktur kita harus kuat, dari sisi security nya harus kuat. Itu salah satu yang bisa mendorong ekspansi bisnis kita,” ia menambahkan.
Kemudian dari sisi tata kelola perusahaan, Suwandi juga melihat kondisinya jauh lebih baik setelah go public. Salah satu kewajibannya adalah harus menerapkan good corporate governance (GCG) di perusahaan.
Antara lain dengan menambahkan organ-organ perusahaan seperti komisaris independen, komite audit, internal audit hingga corporate secretary.
"Organ-organ tersebut bertindak lebih independen dan itu membuat dan memberikan bimbingan kepada manajemen untuk melakukan planning yang lebih bagus, strategi bisnis ke depan yang jauh lebih luas pandangannya,” kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Corporate Image
Sementara dari sisi corporate image, Suwandi mengaku customer atau para merchant kini juga lebih percaya diri untuk menggunakan produk atau layanan Cashlez.
Oleh karena itu, dia berpesan kepada perusahaan atau startup digital untuk tidak ragu melakukan IPO. CASH melakukan IPO pada saat pandemi COVID-19 berlangsung 2020.
"Jangan menunggu besar dulu untuk mulai go public. Tetapi, go public-lah untuk menjadi besar, dan itu benar-benar terjadi di Cashlez,” tutur dia.
Advertisement