Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah hingga penutupan sesi kedua perdagangan saham, Senin (5/4/2021). Investor asing melanjutkan aksi jual saham pada awal pekan ini.
Mengutip data RTI, IHSG melemah 0,68 persen atau 41,17 poin ke posisi 5.970,28. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,69 persen ke posisi 895,67. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.
Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.051,62 dan terendah 5.964,48. Sebanyak 301 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sementara itu, 190 saham menguat dan 153 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan saham 946.033 kali dengan volume perdagangan saham 15,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,2 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 597,97 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.511.
Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham aneka industri naik 0,08 persen. Sektor saham konstruksi turun 1,5 persen, dan catat penurunan terbesar. Disusul sektor saham keuangan susut 0,94 persen dan sektor saham barang konsumsi melemah 0,83 persen.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Gerak Saham
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain saham VIVA naik 34,62 persen, saham MDIA melonjak 28,81 persen, saham TFAS naik 24,86 persen, saham BBSI mendaki 24,71 persen, saham MORE melonjak 24,22 persen.
Sedangkan saham-saham yang masuk top losers antara lain saham APEX susut 6,96 persen, saham AGRS tergelincir 6,95 persen, saham PPRO melemah 6,94 persen, saham IDPR susut 6,92 persen dan saham PTPP turun 6,91 persen.
Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain saham ITMG sebesar Rp 24,7 miliar, saham BMRI senilai Rp 19,4 miliar, saham UNTR senilai Rp 18,6 miliar, saham BBNI sebesar Rp 18 miliar, dan saham TLKM sebesar Rp 17,3 miliar.
Lalu saham-saham yang dilepas investor asing antara lain saham BBRI senilai Rp 416,2 miliar, saham BBCA sebesar Rp 198 miliar, saham MDKA sebesar Rp 27,5 miliar, saham TOWR senilai Rp 24,4 miliar, dan saham CPIN sebesar Rp 13,6 miliar.
Advertisement