BEI Siap Gunakan Metode Free Float, Bagaimana Dampaknya terhadap Emiten?

BEI bakal terapkan free float dalam penghitungan indeks saham. Lalu apa dampaknya untuk perseroan?

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 03 Jun 2021, 21:55 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2021, 21:54 WIB
Dilanda Corona, IHSG Ditutup Melesat
Pekerja melintas di layar IHSG di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Penerapan free float dalam penghitungan indeks telah diumumkan PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini dilakukan untuk mengembangkan pasar modal Indonesia agar kegiatan perdagangan berjalan teratur, wajar dan efisien.

Melihat penerapan ini, mungkinkah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berdampak?

Ketua Informasi Investasi Mirae Asset Sekuritas Roger M.M. menyebut, dampak karena penerapan free float tak akan langsung mengarah pada IHSG, tetapi lebih pada emiten.

"Untuk free float ini dampaknya sebenarnya lebih ke emitennya. Karena di big cap ada beberapa yang memiliki portofolio aset management. Mereka sangat konsen dan melihat apakah emiten tersebut terkena imbas dari free float," katanya, Kamis (3/6/2021).

Roger mencotohkan salah satu emiten yang terkena dampak akibat kebijakan yang dilakukan BEI ialah Hanjaya Mandala Sampoerna atau HMSP.  

"Contohnya kita tahu kemarin HMSP, sejak free float digaungkan dari angka 3.000 an menjadi 1.000 an, ini juga efek dari free float. Jadi memang ini sangat berpengaruh karena mungkin nanti enggak begitu menarik lagi bagi aset management," ujarnya.

Saat disinggung strategi yang harus dilakukan investor untuk penerapan kebijakan ini, Roger menyebut, pemodal harus jeli dan mengetahui emiten mana saja yang terimbas, sehingga tak mengalami kerugian.  

"Strateginya jelas saja mengurangi saham-saham yang terkena imbas free float ya. Karena mungkin aset management juga akan mengurangi porsi mereka di saham-saham yang terkena free float," tuturnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


BEI Terapkan Free Float untuk Penghitungan Indeks

IHSG Dibuka di Dua Arah
Layar informasi pergerakan harga saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengumumkan jadwal penerapan free float dalam Penghitungan Indeks pada Senin, 31 Mei 2021. Hal ini untuk mengembangkan pasar modal Indonesia agar kegiatan perdagangan berjalan teratur, wajar dan efisien.

Hingga kini, terdapat 38 indeks di BEI, dan terdapat sembilan indeks yang sudah menggunakan metodologi Free Float. Indeks lainnya masih menggunakan metode 'rata-rata tertimbang atas kapitalisasi pasar' atau 'Market Capitalization Weighting' yang bobot penghitungan indeks harga sahamnya menggunakan seluruh saham tercatat.

Sebelumnya, perubahan metodologi penghitungan indeks dari Market Capitalization Weighting menjadi Free Float ini pernah diterapkan pada Indeks LQ45 dan IDX30 pada 2019.

Sedangkan tujuh indeks lainnya sudah menerapkan Free Float sejak awal dibuat, seperti pada indeks IDX80, IDX High Dividend 20, IDX Value30, IDX Growth30, IDX Quality30, IDX ESG Leaders, dan IDX MES BUMN 17.

Penerapan metodologi free float ditujukan antara lain untuk memberikan gambaran kondisi pasar yang sesungguhnya, mengurangi beban Manajer Investasi (MI) dalam mengelola portofolio investasi, serta mendorong perusahaan tercatat untuk menambah porsi saham free float di pasar.

Penerapan metodologi tersebut juga merupakan praktik umum yang dilakukan oleh penyedia jasa indeks bursa-bursa di dunia.

"Dengan dilakukannya perubahan metodologi tersebut, maka nantinya seluruh indeks di BEI akan menerapkan metodologi cappepd free float adjusted market capitalization weighting,” tulis Ph Sekretaris Perusahaan BEI Albertus Fajar Subagyo, dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 2 Juni 2021.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya