Liputan6.com, Jakarta - Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Multipolar Tbk (MLPL) memutuskan menyetujui rencana pembelian kembali (buyback) saham. Aksi korporasi itu dilakukan meski saham MLPL menguat signifikan sepanjang tahun berjalan 2021.
PT Multipolar Tbk mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk menggelar pembelian kembali saham atau buyback dalam RUPSLB pada Senin, 19 Juli 2021. Buyback saham sebanyak-banyaknya 10 persen dari modal disetor dan ditempatkan perseroan atau maksimal sebanyak 1.463.963.247 lembar saham.
Perkiraan nilai buyback saham Rp 284,43 miliar. Perseroan siapkan biaya maksimal Rp 425 miliar untuk buyback saham. Perseroan akan batasi harga maksimal pembelian kembali saham sebesar Rp 720 per saham.
Advertisement
"Keputusan RUPSLB setujui rencana ini (buyback saham-red). Jadi rencana buyback saham perseroan dapat dilakukan dalam kurun waktu 18 bulan,” ujar Direktur PT Multipolar Tbk, Agus Arismunandar dalam paparan publik, Senin (19/7/2021).
Pelaksanaan buyback saham dimulai pada 21 Juli 2021 hingga 20 Januari 2023. Setelah buyback, sesuai aturan menjadi saham treasuri yang rencananya disimpan selama tiga tahun.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Alasan Buyback
Agus menuturkan, pihaknya buyback saham untuk menjaga kestabilan harga saham perseroan. Hal itu dilakukan meski saham MLPL naik signifikan.
Berdasarkan data RTI, saham MLPL melonjak 822,54 persen sepanjang tahun berjalan 2021. Saham MLPL berada di level tertinggi Rp 810 dan terendah Rp 57 per saham.Pada penutupan perdagangan Senin, 19 Juli 2021, saham MLPL turun 2,96 persen menjadi Rp 655 per saham
"Betul akhir-akhir ini harga saham perseroan banyak alami kenaikan. Kadang meningkat, kadang drop, dinamika pasar. Kami ingin ada mekanisme paling tidak jaga kestabilan untuk menjaga investor baru yang masuk ke kami,” kata dia.
Ia menambahkan, aksi korporasi itu juga untuk menjaga nilai investasi perseroan. Perseroan menilai nilai investasi akan kembali naik seiring pemulihan ekonomi yang akan terjadi karena program vaksinasi.
"Tujuan membantu likuiditas perkembangan saham di bursa, dan ingin memiliki fleksibilitas harga di bursa,” ujar Agus.
Agus mengatakan, langkah buyback yang dilakukan akan ikuti sesuai peraturan.
Advertisement
Investasi di Carro
Saat ditanya mengenai investasi baru pada semester II 2021, Agus menuturkan, pihaknya membuat investasi baru dan menambah investasi yang sudah ada. "Dinamis, kami terus memantau peluang yang ada, startup yang menjanjikan, tepat, kami investasi di situ,” kata dia.
Selain itu, Agus menuturkan, pihaknya juga memitigasi risiko dengan mengukur investasi yang dilakukan, “Ada batasan-batasan maksimal, salah satu cara untuk memitigasi risiko,” ujar dia.
Adapun mengutip keterangan tertulis, Carro, salah satu marketplace otomotif terbesar di Asia Tenggara mendapatkan funding USD 360 juta seri C yang didukung SoftBank Vision Fund 2. Hal ini menegaskan Carro sebagai unicorn terbaru di Asia Tenggara.
Dilansir dari techcrunch, Ventura Capital, anak perusahaan Multipolar sebagai investor utama dalam pendanaan USD 150 juta seri A dengan partisipasi singtel innov8, golden gate ventures, alpha jwc ventures, skystar capital dan GMO venture partners.
"Funding seri C ini akan digunakan untuk ekspansi ke financial services portofolio membangun artificial intelligence,ekspansi ke jasa ritel di Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Singapura,” ujar Co Founder dan CEO Carro Aaron Tan.