Ulas Saham SBAT, Yusuf Mansur Tak Anjurkan Trading Jangka Pendek

Saham SBAT sempat ditutup naik 6 poin atau 12 persen ke posisi 56 per saham pada Kamis (23/12/2021). Namun kemudian susut di hari setelahnya.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 25 Des 2021, 20:00 WIB
Diterbitkan 25 Des 2021, 20:00 WIB
Ustaz Yusuf Mansur. (Foto: Instagram @yusufmansurnew)
Ustaz Yusuf Mansur. (Foto: Instagram @yusufmansurnew)

Liputan6.com, Jakarta Saham PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk (SBAT) beberapa kali disebut Ustaz Yusuf Mansur (UYM) dalam beberapa hari terakhir. Menyusul kabar tersebut, saham SBAT beraksi.

SBAT sempat ditutup naik 6 poin atau 12 persen ke posisi 56 per saham pada Kamis (23/12/2021). Namun ditutup minus 3 poin atau 5,35 persen ke level 53 per saham pada perdagangan Jumat (24/12/2021) kemarin.

Melalui laman instagram @yusufmansurnew, UYM mengimbau agar investor yang berminat dengan saham SBAT sebaiknya tidak melakukan trading jangka pendek. Melainkan masuk sebagai investor jangka panjang.

“Saya tidak ada urusan dengan trading jangka pendek, di manapun. Saya mainnya begini saja. Membersamai. Ngasih value tambahan yang super banyak. Ngarah ke dapat pahala dan kebaikannya,” kata UYM, dikutip Sabtu (25/12/2021).

UYM berencana untuk mendirikan pesantren Darul Qur’an (Daqu) di atas lahan SBAT seluas 15 hektar yang terletak di Kaupaten Bandung, Jawa Barat.

Jika rencana tersebut lancar, Yusuf Mansur mengatakan anak-anak dari karyawan SBAT bisa menjadi santri angkatan pertama di pesantren tersebut.

“Anak-anak karyawan bisa jadi santri pertama, yang disubsidi oleh SBAT. Dan jadi kebaikan buat seluruh pemegang sahamnya dan yang terlibat,” kata UYM.

 

Bukan Himbauan Pertama

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menurut keterangan UYM, SBAT saat ini memiliki sekitar 700 karyawan. Perusahaan berencana kembali menambah fasilitas produksi usai terjadi kebakaran di salah satu pabriknya.

Dengan penambahan fasilitas produksi, perusahaan memperkirakan akan menyaring tenaga kerja dua kali lipat dari yang ada saat ini, atau mencapai 1.500 orang.

“Jadi sangat tidak dianjurkan untuk yang main jangka pendek. Ga sopan banget. Plus, mari bermansurmology yang benar. Dan jangan main uang panas, ya. Bahaya,” tandasnya.

Imbauan UYM ini sebenarnya bukan yang pertama. Sebelumnya, dalam video kunjungan UYM ke salah satu pabrik SBAT juga sempat melontarkan hal serupa.

Yusuf menilai, prospek dari perusahaan cukup cerah. Tak hanya itu, Yusuf Mansur juga menyoroti multiple effect yang ditimbulkan dari operasional Perseroan. Sehingga ia mengatakan perusahaan seperti SBAT patut untuk dikoleksi.

“Bagaimana kita ikut memiliki perusahaan-perusahaan seperti itu atas izin Allah untuk memberikan maslahat. Tapi nawaitu (niat)-nya bukan masuk-keluar, tapi memang ingin berikan kontribusi kepada pengangguran, ini belum mata rantainya,” ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya