Boenjamin Setiawan, Pendiri Kalbe Farma Meninggal Dunia

Pendiri Kalbe Farma Boenjamin Setiawan meninggal dunia pada usia 90 tahun pada Selasa, (4/4/2023).

oleh Agustina Melani diperbarui 05 Apr 2023, 13:43 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2023, 16:30 WIB
Pendiri Kalbe Farma Tbk Boenjamin Setiawan (Foto: Kalbe Farma)
Pendiri Kalbe Farma Tbk Boenjamin Setiawan (Foto: Kalbe Farma)

Liputan6.com, Jakarta - Kabar duka menyelimuti PT Kalbe Farma Tbk (KLBF). Pendiri Kalbe Farma Boenjamin Setiawan meninggal dunia pada usia 90 tahun di Rumah Sakit (RS) Medistra pada Selasa, (4/4/2023).

Saat dikonfirmasi mengenai hal itu, Direktur PT Kalbe Farma Tbk Bernadus Karmin Winata membenarkan. “Iya betul, tadi pagi (Selasa, 4 April 2023-red),” ujar Bernadus saat dihubungi Liputan6.com.

Boenjamin Setiawan akan dimakamkan di San Diego Hill, Karawang pada Sabtu, 8 April 2023. Saat ini jenazah Boenjamin Setiawan disemayamkan di Rumah Duka Sentosa, Jakarta Pusat.

Boenjamin Setiawan menjadi Presiden Komisaris PT Kalbe Farma Tbk sejak 1991-2008. Mengutip laporan tahunan perseroan, Boenjamin Setiawan dikirim ke University of California San Francisco Medical Center sebagai dosen muda bagian Farmakologi FKUI.

Sejak 1955-1986, ia menjabat sebagai dosen pengajar bagian Farmakologi FKU I. Boenjamin Setiawan lulus sebagai dokter dari Universitas Indonesia pada 1958. Ia memperoleh gelar Ph.D dari University of Californa San Francisco pada 1961. Demikian mengutip dari laporan tahunan perseroan.

Boenjamin mendirikan Kalbe Farma pada 1966 yang berawal dari garasi. Kalbe Farma pun menjadi perusahaan telah jauh berkembang dari usaha sederhana di sebuah garasi menjadi perusahaan farmasi terdepan di Indonesia.

Melalui proses pertumbuhan organik dan penggabungan usaha serta akuisisi, Kalbe telah tumbuh dan bertransformasi menjadi penyedia solusi kesehatan terintegrasi melalui empat kelompok divisi usahanya.

Empat Divisi Kalbe Farma

Ilustrasi Gedung Kalbe Farma (Foto: PT Kalbe Farma Tbk/KLBF)
Ilustrasi Gedung Kalbe Farma (Foto: PT Kalbe Farma Tbk/KLBF)

Adapun keempat kelompok divisi usaha tersebut, antara lain Divisi Obat Resep (kontribusi 23 persen), Divisi Produk Kesehatan (kontribusi 17 persen), Divisi Nutrisi (kontribusi 30 persen), serta Divisi Distribusi and Logistik (kontribusi 30 persen).

Keempat divisi usaha ini mengelola portofolio obat resep dan obat bebas yang komprehensif, produk-produk minuman energi dan nutrisi, serta usaha distribusi yang menjangkau lebih dari satu juta outlet di seluruh kepulauan Indonesia.

Sementara itu, di pasar internasional, Kalbe Farma telah hadir di negara-negara ASEAN, Nigeria, dan Afrika Selatan, dan menjadi perusahaan produk kesehatan nasional yang dapat bersaing di pasar ekspor.

Sejak pendiriannya, Kalbe Farma menyadari pentingnya inovasi untuk mendukung pertumbuhan usaha. Alhasil, Kalbe telah membangun kekuatan riset dan pengembangan dalam bidang formulasi obat generik dan mendukung peluncuran produk konsumen dan nutrisi yang inovatif. 

Melalui aliansi strategis dengan mitra-mitra internasional, Kalbe telah merintis beberapa inisiatif riset dan pengembangan yang banyak terlibat dalam kegiatan riset mutakhir di bidang sistem penghantaran obat, obat kanker, sel punca dan bioteknologi.

Tak hanya itu, didukung lebih dari 17.000 karyawan, kini Kalbe telah tumbuh menjadi penyedia layanan kesehatan terbesar di Indonesia, dengan keunggulan keahlian di bidang pemasaran, branding, distribusi, keuangan serta riset dan pengembangan. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya