Trinugraha Akraya Sejahtera Lepas 3,2 Juta Saham ESSA

PT Trinugraha Akraya Sejahtera selaku pemegang saham PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) telah mengurangi porsi kepemilikan sahamnya

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 04 Mar 2024, 17:35 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2024, 17:35 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PT Trinugraha Akraya Sejahtera selaku pemegang saham PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) telah mengurangi porsi kepemilikan saham pada tanggal 29 Februari 2024.

Melansir keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Trinugraha Akraya Sejahtera menjual 3.228.638.000 lembar saham dengan harga penjualan per saham Rp 500. Ini berarti Trinugraha Akraya Sejahtera menjual total Rp 1,6 triliun saham ESSA. 

Usai transaksi ini, Trinugraha Akraya Sejahtera memiliki 173.687.000 saham ESSA atau sebesar 1,01 persen, dari sebelumnya 3.402.325.000 saham atau sebesar 19,75 persen. Adapun tujuan dari transaksi ini adalah realisasi Investasi dengan status kepemilikan saham langsung. 

Melansir data RTI, frekuensi perdagangan saham ESSA pada Senin, 4 Maret 2024 pukul 13.30 tercatat sebanyak 847 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 9,42 juta lembar senilai Rp 4,84 miliar. Harga saham ESSA diperdagangkan di kisaran Rp 510 hingga Rp 520. Dalam sepekan, saham ESSA naik 0,98 persen. 

IHSG Berpeluang Menguat, Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini 4 Maret 2024

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat pada perdagangan saham Senin (4/3/2024). IHSG akan menguji area 7.345.

IHSG melemah 0,06 persen dan masih didominasi oleh volume penjualan, koreksi IHSG pun sempat menembus moving average (MA) 20 hariannya pada Jumat, 1 Maret 2024.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatan untuk menguji area 7.345, tetapi pada label hitam, posisi IHSG sedang berada pada awal wave c dari wave (ii) yang berarti IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya untuk menguji 7.202-7.234 terlebih dahulu.

"Apabila IHSG tertahan oleh support di 7.197, IHSG berpeluang menguat kembali untuk menguji  level resistance 7.370-7.403 pada label merah,” ujar Herditya.

Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 7.197,7.099 dan level resistance 7.370,7.403.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance di level 7.250-7.350.

Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat melakukan koreksi teknikal dan menguji support garis MA5 tetapi dengan volume.

“Selama bertahan di atas garis MA5, berpeluang untuk kembali rebound dan melanjutkan fase bullish-nya,” ujar Wafi.

Ia menuturkan, jika kembali breakdown support garis MA5 maka berpeluang untuk masuk ke fase sideways dan menguji support garis MA20.

“Range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.200-7.400,” kata dia.

 

Rekomendasi Saham

Pembukaan-Saham
Pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk rekomendasi saham hari ini, Wafi memilih saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

Sedangkan Herditya memili saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Petrosea Tbk (PTRO), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya