IHSG Sepekan Turun 0,72%, Simak Daftar Top Gainers dan Top Losers 22-26 April 2024

Data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 22-26 April 2024 ditutup bervariasi. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini mengalami perubahan sebesar 0,72 persen menjadi berada pada level 7.036,075 dari 7.087,317 pada penutupan pekan yang lalu.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 27 Apr 2024, 14:10 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2024, 14:10 WIB
IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 22-26 April 2024 ditutup bervariasi. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini mengalami perubahan sebesar 0,72 persen menjadi berada pada level 7.036,075 dari 7.087,317 pada penutupan pekan yang lalu.

Meski begitu, kapitalisasi pasar selama sepekan naik sebesar 0,31 persen menjadi Rp 11.754 triliun dari Rp 11.718 triliun pada pekan sebelumnya. Rata-rata frekuensi transaksi selama sepekan mengalami perubahan sebesar 22,63 persen menjadi 1,06 juta kali transaksi dari 1,37 juta kali transaksi pada pekan lalu.

Rata-rata volume transaksi harian selama sepekan sebesar naik 10,65 persen menjadi 19,22 miliar lembar saham dari 17,37 miliar lembar saham dari penutupan pekan lalu.Sementara rata-rata nilai transaksi harian mengalami perubahan sebesar 12,91 persen yaitu menjadi Rp 13,62 triliun dari Rp 15,64 triliun pada penutupan pekan yang lalu. Data

Pergerakan investor asing per Jumat, 26 April 2024 mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 2,16 triliun dan sepanjang tahun 2024 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 7,62 triliun.

Melansir data Bursa, berikut daftar top gainers dan top losers periode 22-26 April 2024:

Gainers

  • KOKA, naik 60,38 persen ke 85 dari 53 pada pekan lalu
  • POLU, naik 45,50 persen ke 550 dari 378 pada pekan lalu
  • NASI, naik 38,89 persen ke 75 dari 54 pada pekan lalu
  • ATLA, naik 36,79 persen ke 290 dari 212 pada pekan lalu
  • RGAS, naik 34,38 persen ke 86 dari 64 pada pekan lalu
  • MMIX, naik 34,00 persen ke 67 dari 50 pada pekan lalu
  • HILL, naik 31,27 persen ke 1.700 dari 1.295 pada pekan lalu
  • FOOD, naik 26,50 persen ke 148 dari 117 pada pekan lalu
  • PTIS, naik 24,61 persen ke 238 dari 191 pada pekan lalu
  • SUNI, naik 24,41 persen ke 103 dari 422 pada pekan lalu

Losers

  • PYFA, turun 82,28 persen ke 101 dari 570 pada pekan lalu
  • GLVA, turun 27,98 persen ke 314 dari 436 pada pekan lalu
  • PTMP, turun 24,22 persen ke 122 dari 161 pada pekan lalu
  • TINS, turun 18,00 persen ke 820 dari 1.000 pada pekan lalu
  • NICE, turun 17,71 persen ke 720 dari 875 pada pekan lalu
  • COCO, turun 16,67 persen ke 160 dari 192 pada pekan lalu
  • TOSK, turun 16,67 persen ke 70 dari 84 pada pekan lalu
  • PMMP, turun 16,33 persen ke 246 dari 294 pada pekan lalu
  • MPIX, turun 16,28 persen ke 72 dari 86 pada pekan lalu
  • LPPF, turun 15,97 persen ke 1.500 dari 1.785 pada pekan lalu

 

IHSG Kembali Loyo pada 22-26 April 2024, Sektor Saham Ini Catat Koreksi Terbesar

Pergerakan IHSG Ditutup Menguat
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% atau 33,67 poin ke level 5.116,66 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lesu pada perdagangan 22-26 April 2024. IHSG melanjutkan koreksi dari pekan lalu tetapi pelemahannya berkurang.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (27/4/2024), IHSG merosot 0,72 persen ke posisi 7.036,07. Pada pekan lalu, IHSG anjlok 2,74 persen ke posisi 7.087,31.

Sementara itu, kapitalisasi pasar naik 0,31 persen menjadi Rp 11.754 triliun pada pekan ini dari pekan sebelumnya Rp 11.718 triliun.

Di sisi lain, rata-rata nilai transaksi harian terpangkas 12,91 persen menjadi Rp 13,62 triliun dari pekan lalu Rp 15,64 triliun. Rata-rata frekuensi transaksi selama sepekan susut 22,63 persen menjadi 1,06 juta kali transaksi dari 1,37 juta kali transaksi pada pekan lalu.

Pada pekan ini, rata-rata volume transaksi harian melonjak 10,65 persen menjadi 19,22 miliar saham dari pekan lalu 17,37 miliar saham.

Investor asing mencatat aksi jual Rp 2,16 triliun pada Jumat, 26 April 2024. Selama sepekan, investor asing jual saham Rp 4,49 triliun. Sepanjang 2024, investor asing masih membukukan aksi beli saham senilai Rp 7,62 triliun.

IHSG juga melemah selama sepekan seiring mayoritas sektor saham tertekan. Sektor saham yang alami penguatan hanya sektor saham consumer non siklikal naik 0,89 persen, sektor saham properti dan real estate bertambah 0,62 persen dan sektor saham teknologi melambung 1,6 persen, serta sektor saham infrastruktur naik 0,96 persen.

Sementara itu, sektor saham energi menurun 2,16 persen, sektor saham basic materials tergelincir 3,37 persen dan catat koreksi terbesar di antara sektor saham lainnya. Selain itu, sektor saham industri terpangkas 2,16 persen, sektor saham consumer siklikal terperosok 2,84 persen, sektor saham perawatan kesehatan turun 0,82 persen, dan sektor saham transportasi dan logistic susut 3,17 persen.

Total Emisi Obligasi

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Karena hal tersebut, Jokowi memberi apresiasi kepada seluruh pelaku industri maupun otoritas pasar modal. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selama sepekan terdapat dua pencatatan obligasi di BEI. Pada Senin, 22 April 2024, Obligasi Berkelanjutan I JACCS MPM Finance Indonesia Tahap III Tahun 2024 diterbitkan oleh PT JACCS Mitra Pinasthika Mustika Finance mulai tercatat di BEI dengan nilai pokok obligasi sebesar Rp500 miliar.

Hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia atas obligasi tersebut adalah idAA (Double A) dengan Wali Amanat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kemudian pada Rabu (24/4), Obligasi Berkelanjutan VI Astra Sedaya Finance Tahap III tahun 2024 diterbitkan oleh PT Astra Sedaya Finance Mulai tercatat di BEI dengan nilai pokok obligasi sebesar Rp2,5 trilliun.

Hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia atas obligasi tersebut adalah AAA(idn) (Triple A) dengan Wali Amanat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2024 adalah 33 emisi dari 25 emiten senilai Rp37,36 triliun. total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 551 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp465,05 triliun dan USD46,1485 juta, yang diterbitkan oleh 129 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 186 seri dengan nilai nominal Rp5.774,51 triliun dan USD502,10 juta. Selain itu, di BEI telah tercatat sebanyak 10 emisi EBA dengan nilai Rp3,05 triliun.

Penutupan IHSG pada 16-19 April 2024

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan pada 16-19 April 2024. Sentimen global terutama konflik Iran-Israel yang memanas menekan IHSG.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (20/4/2024), IHSG terpangkas 2,74 persen ke posisi 7.087,31. Sebelum libur Lebaran, IHSG turun tipis 0,03 persen ke posisi 7.286 pada 1-5 April 2024.

Selain itu, kapitalisasi pasar bursa merosot 1,42 persen dari Rp 11.887 triliun menjadi Rp 11.718 triliun pada penutupan pekan ini. Investor asing menjual saham Rp 4,51 triliun selama sepekan. Pada Jumat, 19 April 2024, investor asing lepas saham Rp 838,17 miliar. Sepanjang 2024, investor asing beli saham Rp 12,12 triliun.

Adapun pada pekan ini peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian saham. Rata-rata frekuensi transaksi harian saham meningkat 36,53 persen menjadi 1,37 juta kali transaksi dari 1,01 juta kali transaksi pada pekan lalu.

Rata-rata nilai transaksi harian saham melonjak 26,01 persen menjadi Rp 15,64 triliun dari Rp 12,41 triliun pada pekan lalu. Selain itu, rata-rata volume transaksi harian saham bertambah 10,34 persen menjadi 17,37 miliar pada pekan ini dari pekan lalu 15,75 miliar saham.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG dipengaruhi sentimen global selama sepekan. Pertama, konflik geopolitik Timur Tengah yang kembali memanas. Kedua, kenaikan harga komoditas dunia. Keempat, indeks dolar AS yang menguat sehingga menyebabkan nilai tukar rupiah tertekan.

Keempat, potensi bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) untuk menahan suku bunga acuan pada Juni.

 

IHSG Ditutup Melemah ke 6.023,64
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpampang di Jakarta, Kamis (10/10/2019). Dari 10 sektor pembentuk IHSG, lima sektor saham berada di zona merah. Pelemahan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya