Liputan6.com, Jakarta - PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) akan membagikan dividen Rp 433 miliar. Besaran dividen yang dibagikan ini setara 21 persen laba perseroan pada tahun buku 2023. Rencana pembagian dividen ini telah mendapat restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Pakuwon Jati yang diselenggarakan hari ini, Rabu 12 Juni 2024.
"RUPS menyetujui pembagian dividen Rp 433 miliar atau Rp 9 per saham. Setara 20,6 persen dari laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2023. Dividen akan dibagikan pada 12 Juli nanti," kata Direktur PT Pakuwon Jati Tbk, Minarto dalam paparan publik perseroan, Rabu (12/6/2024).
Pada tahun buku 2023, perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,1 triliun. Laba itu naik 37 persen dibandingkan laba pada tahun sebelumnya.
Advertisement
Kenaikan laba ditopang pertumbuhan pendapatan sebesar 4 persen menjadi Rp 6,2 triliun pada 2023. pendapatan Perseroan terutama berasal dari kenaikan recurring revenue sebesar 21 persen dibanding tahun sebelumnya.
Marketing sales perseroan 2023 tercatat sebesar Rp 1,34 triliun, didukung dari launching tower baru Lancaster dan Clayson Tower di superblok Pakuwon Mall serta adanya insentif PPN DTP dari pemerintah pada kuartal IV 2024.
Komposisi penjualan tahun 2023 adalah landed houses 35 persen serta condominium dan office sebesar 61 persen dan 4 persen.
Pakuwon Jati Akuisisi Lahan 12,9 Hektar di Semarang Senilai Rp 302,8 Miliar
Sebelumnya, emiten properti, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) akuisisi lahan seluas 12,9 hektar di Semarang, Jawa Tengah. Lahan tersebut nantinya akan dikembangkan menjadi kawasan superblock (retail mall, hotel dan apartemen).
Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Pakuwon Jati Minarto mengatakan, Perseroan melalui anak usahanya, PT Pakuwon Permai melakukan akuisisi tanah di Semarang milik PT Putra Wahid Sejahtera dan tiga pemilik tanah perorangan lainnya pada 30 Agustus 2023. Nilai transaksi tersebut senilai Rp 302,8 miliar di luar pajak-pajak dan biaya-biaya terkait.
"Jenis aset yang dibeli adalah di kota Semarang seluas 12,9 hektar (tahap 1) yang akan dikembangkan menjadi kawasan superblock (retail mall, hotel dan apartemen),” kata Minarto dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (1/9/2023).
Dia bilang, alasan dilakukannya transaksi akuisisi merupakan diversifikasi geografis untuk memperoleh potensi atau peluang basis pertumbuhan baru. Selain itu, sumber pendanaan untuk akuisisi lahan berasal dari kas internal perusahaan.
"Posisi kas dan setara kas perusahaan cukup untuk mendanai pembelian di atas dan tidak akan mengganggu stabilitas arus kas perusahaan,” kata dia.
Advertisement
Superblock Tingkatkan Pendapatan
Menurut ia, perusahaan memiliki sumber daya yang cukup untuk mengembangkan dan mengelola proyek superblock baru ini.
Bahkan, ia menyebut, penambahan rencana pengembangan superblock di Semarang akan semakin memperkuat basis pertumbuhan perusahaan yang berasal dari peningkatan pendapatan (recurring dan development income) maupun arus kas perusahaan untuk tahun- tahun mendatang.
Asal tahu saja, transaksi yang dilakukan antara Pakuwon Jati dengan penjuali bukan merupakan pihak yang terafiliasi.