Ada Sentimen PMI Manufaktur, IPOT Rekomendasikan 3 Saham Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,68 persen ke posisi 7.670 pada pekan lalu. Berikut prediksi dan sentimen IHSG yang akan bayangi pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 02 Sep 2024, 11:00 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2024, 11:00 WIB
Ada Sentimen PMI Manufaktur, IPOT Rekomendasikan 3 Saham Ini
IHSG menguat 24,13 poin atau 0,34 persen dibandingkan penutupan sebelumnya pada level 7.196,75. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan satu pekan terakhir ditutup menguat di level 7.670 atau menguat sebesar 1,68%. Penguatan IHSG diikuti oleh net buy atau aksi beli saham oleh investor asing sebesar Rp 2,7 Triliun.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Imam Gunadi menjelaskan penguatan IHSG ini tidak terlepas dari rilis data pertumbuhan AS kuartal II untuk estimasi kedua yang direvisi naik ke 3 persen setelah diproyeksi di 2,8 persen. Data ini semakin memperkuat ekonomi AS jauh dari resesi.

Imam menuturkan penguatan IHSG selama satu pekan terakhir juga didukung oleh menguatnya indeks IDX CYCLIC (+5,54%) dan IDX PROPERTY (+5,71%). Penguatan kedua sektor tersebut disebabkan oleh adanya proyeksi pemangkasan suku bunga The Fed pada September 2024 ini sebesar 25 bps dan khusus untuk sektor properti.

Sedangkan untuk potensi market pada 2-6 September 2024, Imam prediksi pada awal pekan pelaku pasar akan fokus pada data PMI Manufaktur Indonesia untuk Agustus 2024.

"Data ini penting untuk dipantau karena pada periode sebelumnya, yaitu pada Juli 2024, PMI Manufaktur Indonesia sempat terkontraksi ke level 49,3. Selain itu, pelaku pasar juga akan memantau data inflasi Agustus 2024 yang diproyeksikan tetap terkendali di level 2,12% (yoy),” kata Imam dalam keterangan resmi, dikutip Senin (2/9/2024).

Imam lantas mengimbau para pelaku pasar untuk memerhatikan data-data penting yang akan dirilis oleh AS di pekan ini, seperti data ISM Manufacturing PMI yang diproyeksikan membaik ke level 47,8 poin dan ISM Services PMI yang diproyeksikan ekspansif ke level 51,5 poin. 

Rekomendasi Saham

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berkaca pada data ekonomi dan sejumlah sentimen, optimisme penurunan suku bunga yang makin kuat, PT Indo Premier Sekuritas merekomendasikan 3 saham untuk trading pada minggu ini hingga Jumat, 6 September 2024.

Pertama, Buy TOBA (Support 420, Resist 500). Imam menjelaskan, meskipun pada Juli 2024 PMI Manufaktur berada di level kontraksi, namun IPOT optimis PMI di bulan Agustus 2024 akan kembali ke level ekspansifnya, sehingga permintaan pada sektor energi juga akan meningkat. 

"Salah satu emiten yang diuntungkan adalah TOBA. Secara teknikal, saham TOBA baru saja menembus pola bullish continuation (bullish flag) disertai dengan bullish candle dan volume yang meningkat,” jelasnya

Kedua, Buy ITMG (Support 26.950, Resist 28.500). Imam menyebut potensi pemangkasan suku bunga FFR di bulan September 2024 ini seharusnya akan menjadi angin segar bagi industri batu bara karena akan membuat ekonomi lebih bergairah dan permintaan akan batu bara juga meningkat. 

Menjelang akhir tahun, biasanya beberapa negara meningkatkan stok batu bara untuk persiapan musim dingin dan salah satu emiten yang diuntungkan adalah ITMG. Selain itu, ITMG juga akan membagikan dividen interim tahun buku 2024 dengan DPR 69,76 persen dari perolehan laba bersih pada semester I 2024.

Terakhir, Buy INCO (Support 3.670, Resist 4.100). Menurut Imam, potensi pemangkasan suku bunga diperkirakan memberikan sentimen positif pada industri manufaktur, seperti INCO sebagai produsen nikel. 

Selain itu, saat ini INCO juga mengkaji untuk menambah kepemilikannya di PT Kolaka Nickel Indonesia mencapai 30 persen. 

"Saat ini INCO memiliki kepemilikan di KNI sebesar 18,3 persen. Secara teknikal, INCO berpotensi membentuk pola reversal (HnS) ditambah dengan adanya akumulasi, bullish candle dan peningkatan pada volume,” pungkasnya.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Pembukaan IHSG pada 2 September 2024

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menembus level 7.700 pada awal sesi perdagangan Senin (2/9/2024). IHSG menguat di tengah bursa saham Asia yang beragam dan mayoritas sektor saham menghijau.

Mengutip data RTI, IHSG dibuka naik tipis ke posisi 7.670,86 dari penutupan Jumat lalu di posisi 7.670,73. Pada pukul 09.29 WIB, IHSG melompat 0,40 persen ke posisi 7.701. Indeks LQ45 bertambah 0,61 persen ke posisi 950. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 7.712,13 dan level terendah 7.669,92. Sebanyak 280 saham menguat sehingga angkat IHSG. 180 saham melemah dan 176 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 242.731 kali dengan volume perdagangan 3,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 2,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.539.

Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham basic melemah 0,14 persen dan sektor saham properti susut 0,03 persen.

Sementara itu, sektor saham energi bertambah 1,3 persen, sektor saham industry bertambah 0,89 persen, sektor saham nonsiklikal mendaki 0,30 persen, sektor saham siklikal menguat 0,30 persen. Sektor saham kesehatan mendaki 0,20 persen, sektor saham keuangan menguat 0,54 persen, sektor saham properti mendaki 0,02 persen.

 

 

Sektor Saham

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sektor saham teknologi mendaki 0,69 persen, sektor saham infrastruktur menguat 1,14 persen dan sektor saham transportasi bertambah 0,43 persen. Sedangkan sektor saham basic turun 0,03 persen dan sektor saham properti melemah 0,02 persen.

Pada awal sesi perdagangan, saham POWR melompat 0,74 persen ke posisi Rp 680 per saham. Harga saham POWR dibuka stagnan di posisi Rp 675 per saham. Harga saham POWR berada di level tertinggi Rp 680 dan terendah Rp 670 per saham. Total frekuensi perdagangan 117 kali dengan volume perdagangan 3.142 saham. Nilai transaksi Rp 212,3 juta.

Saham DOSS bertambah 0,93 persen pada awal sesi perdagangan. Saham DOSS cenderung fluktuatif. Sempat melemah 1,87 persen ke posisi Rp 210 per saham. Harga saham DOSS berada di level tertinggi Rp 222 dan terendah Rp 210 per saham. Total frekuensi perdagangan 378 kali dengan volume perdagangan 30.051 saham. Nilai transaksi Rp 649,1 juta.

Review IHSG

Mengutip Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG ditutup menguat ke level tertinggi sepanjang masa di 7.670 pada 30 Agustus 2024 meski arus keluar diperkirakan mencapai USD 162 juta.

Saham TPIA menguat 6 persen sehingga angkat IHSG. Adapun Agustus 2024 ditetapkan sebagai bulan dengan kinerja terbaik untuk IHSG. Sepanjang Agustus 2024, aliran dana investor asing yang masuk mencapai USD 940 juta. Meski ada kemungkinan koreksi teknikal, data perdagangan menunjukkan pola positif.

Di sisi lain, Bank Syariah mencatat pertumbuhan laba 24 persen YoY pada kuartal II 2024 dengan pertumbuhan pendapatan 9 persen. Selain itu, PT Indo Tambangraya Megah Tbk mengumumkan rasio pembayaran dividen 70 persen lebih tinggi dibandingkan asumsi 2024 sebesar 65 persen yang siratkan imbal hasil dividen 4,5 persen.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya