BEI Rombak Saham di Indeks LQ45, Intip Daftar Terbarunya

Berikut daftar terbaru saham yang masuk indeks LQ45 setelah BEI melakukan evaluasi mayor.

oleh Agustina Melani diperbarui 23 Jan 2025, 07:00 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2025, 07:00 WIB
BEI Rombak Saham di Indeks LQ45, Intip Daftar Terbarunya
Bursa Efek Indonesia (BEI) telah melakukan evaluasi mayor atas indeks L45 yang efektif pada 3 Februari-30 April 2025. Dari evaluasi mayor itu, ada tiga saham yang baru masuk daftar indeks LQ45. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) telah melakukan evaluasi mayor atas indeks L45 yang efektif pada 3 Februari-30 April 2025. Dari evaluasi mayor itu, ada tiga saham yang baru masuk daftar indeks LQ45.

Tiga saham terbaru di indeks LQ45 antara lain PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA), dan PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA). Selain itu, ada juga tiga saham yang keluar dari daftar indeks LQ45 antara lain saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), dan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL).

Adapun evaluasi mayor ini bertujuan memilih saham konstituen indeks untuk periode selanjutnya disertai dengan menyesuaikan jumlah saham untuk indeks dan atau bobot dari konstituen.

Mengutip  berbagai sumber, evaluasi mayor ini dilakukan lebih mendalam dan dapat mencakup penambahan atau penghapusan saham dari indeks yang biasanya dilakukan setiap enam bulan atau setahun sekali.

Berikut saham yang masuk daftar indeks LQ45 terbaru ditulis Kamis (23/1/2025):

1.PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES)

2.PT Adaro Mineral Energy Tbk (ADMR)

3.PT Alam Tri Resources Tbk (ADRO)

4.PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)

5.PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN)

6.PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)

7. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)

8. PT Bank Jago Tbk (ARTO)

9.PT Astra International Tbk (ASII)

10.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

11. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)

12. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)

13. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)

14. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)

15. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)

16. PT Barito Pacific Tbk (BRPT)

17. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)

18. PT Ciputra Development Tbk (CTRA)

19. PT Essa Industries Tbk (ESSA)

20. PT XL Axiata Tbk (EXCL)

 

 

Saham Lainnya

IHSG Dibuka di Dua Arah
Layar grafik pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

21. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)

22. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)

23. PT Vale Indonesia Tbk (INCO)

24. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)

25. PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP)

26. PT Indosat Tbk (ISAT)

27. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)

28. PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA)

29. PT Jasa Marga Tbk (JSMR)

30. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)

31. PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA)

32. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)

33. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)

34. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)

35. PT Medco Energy Internasional Tbk (MEDC)

36. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)

37. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)

38. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)

39. PT Industri Farmasi dan Jamu Sido Muncul Tbk (SIDO)

40. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)

41. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)

42. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)

43. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)

44.PT United Tractors Tbk (UNTR)

45. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)

Penutupan IHSG pada 22 Januari 2025

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan Rabu (22/1/2025). Penguatan IHSG terjadi di tengah sektor saham teknologi dan transportasi.

Mengutip data RTI, IHSG ditutup melonjak 1,05 persen ke posisi 7.257,12. Indeks saham LQ45 bertambah 1,41 persen ke posisi 846,17. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.267,48 dan level terendah 7.223,25. Sebanyak 307 saham melemah dan 270 saham menguat. 231 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.290.134 kali dengan volume perdagangan 17,2 miliar saham. Nilai transaksi Rp 11,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.280.

Mayoritas sektor saham menghijau. Sektor saham teknologi dan infrastruktur memimpin penguatan masing-masing naik 2,54 persen dna 2,16 persen. Sektor saham energi menguat 0,52 persen, sektor saham basic mendaki 0,68 persen, dan sektor saham industri bertambah 0,71 persen.

Selain itu, sektor saham consumer nonsiklikal naik 1,53 persen, sektor saham consumer siklikal mendaki 1,21 persen, sektor saham keuangan menguat 0,31 persen. Sementara itu, sektor saham properti merosot 1,39 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham kesehatan melemah 0,18 persen dan sektor saham transportasi terpangkas 0,17 persen.

Apa Saja Sentimen IHSG?

Pembukaan-Saham
Pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Mengutip Antara, dalam kajian tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG dan bursa regional Asia lanjutkan penguatan sejalan dengan bursa Amerika Serikat (AS) yang menguat menyusul saat pasar terus mempertimbangkan komentar terbaru dari Presiden AS Donald Trump, yang mana sikap pelaku pasar yang saat ini masih merespons penundaan tarif yang diberlakukan oleh Presiden AS.

“Dengan demikian, pelaku pasar memiliki pandangan atas sikap Presiden AS Donald Trump yang kurang agresif terhadap tarif di tengah ketidakpastian yang masih ada pada rencana tarif Presiden AS itu,” demikian seperti dikutip.

Donald Trump mengindikasikan pada Selasa,22 Januari 2025,  sedang mempertimbangkan tarif 10 persen untuk barang-barang yang diimpor dari China, yang akan dimulai pada 1 Februari 2025, hanya satu hari setelah mengancam Meksiko dan Kanada dengan tarif sekitar 25 persen.

Namun demikian, belum ada satu pun dari ancaman ini yang diubah menjadi kebijakan, yang memicu harapan bahwa pemerintah dapat mengambil pendekatan yang lebih hati-hati terhadap tarif, yang dapat membantu mengurangi risiko inflasi.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengatakan timnya tengah membahas tarif 10 persen atas barang-barang impor dari China yang dapat berlaku paling cepat pada 1 Februari.

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya