Emiten Unggas Japfa Mau Angkat Kaki dari Bursa Efek Singapura

Japfa Ltd mengumumkan akan delisting dari Bursa Efek Singapura (SGX). Simak selengkapnya dalam tulisan ini.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 27 Jan 2025, 14:05 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2025, 14:05 WIB
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JFVA)
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JFVA)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), Japfa Ltd. mengumumkan rencana privatisasi Japfa Ltd dari Bursa Efek Singapura. Pengumuman privatisasi tersebut disampaikan oleh Corporate Secretary Japfa Maya Pradjono, yang ditujukan kepada Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi.

Maya mengatakan bahwa usulan rencana privatisasi Japfa Ltd dilakukan melalui sebuah skema.

"Dengan ini kami beritahukan bahwa pada hari Jumat, tanggal 24 Januari 2025, Japfa Ltd pemegang saham mayoritas Perseroan bersama dengan Keluarga Santosa telah menyampaikan pengumuman berkaitan dengan usulan rencana privatisasi Japfa Ltd melalui sebuah skema," ungkap Maya, dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Senin (27/1/2025).

Maya lebih lanjut mengatakan, apabila skema tersebut telah selesai dilaksanakan maka seluruh saham dari pemegang saham minoritas Japfa Ltd akan diambil alih oleh Keluarga Santosa yang selanjutnya akan memiliki 100% saham Japfa Ltd. 

"Selanjutnya Japfa Ltd akan delisting dari Bursa Efek Singapura (SGX)," terangnya.

Maya pun memastikan, pembelian skema saham oleh Keluarga Santosa dan privatisasi serta penghapusan pencatatan saham (delisting) Japfa Ltd tidak akan mengubah pengendalian atau manajemen Grup Perseroan dan tidak akan mempengaruhi bisnis Grup Perseroan serta kelangsungan usahanya. 

"Dengan ini Perseroan menyampaikan kepada masyarakat (publik) bahwa pada saat ini, Japfa Ltd adalah pemegang saham mayoritas Perseroan, dan Keluarga Santosa adalah pemegang saham mayoritas Japfa Ltd dan Perseroan," jelasnya.

Masih Tercatat di BEI

20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)... Selengkapnya

Maya juga memastikan, Japfa tetap menjadi perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) meskipun terjadi perubahan kepemilikan mayoritas saham kepada Keluarga Santosa.

"Perseroan akan tetap menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia tanpa adanya perubahan kepemilikan mayoritas dan akan tetap secara mayoritas dimiliki serta dikendalikan oleh Keluarga Santosa dan tidak ada rencana aksi korporasi oleh Perseroan," kata dia.

BEI Pekan Ini: Bursa Karbon Internasional Diresmikan

Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyambut pekan ini dengan peresmian historis Perdagangan Internasional Karbon Indonesia melalui Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon).

Bursa karbon tersebut diluncurkan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Senin 20 Januari 2025.

Peresmian dilakukan oleh Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi, Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu, dan Direktur Utama BEI selaku Penyelenggara IDXCarbon Iman Rachman.

Melansir laman resmi BEI, Minggu (26/1/2025) peresmian ini merupakan salah satu milestone terbesar dalam penyelenggaraan perdagangan karbon di Indonesia dan merupakan bentuk akselerasi 2nd Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia yang akan disubmisi selambatnya tanggal 10 Februari 2025.

Pada penutupan perdagangan perdana unit karbon internasional hari Senin (20/1), IDXCarbon mencatat volume perdagangan karbon internasional hingga 49,807 tCO2e. Volume perdagangan yang telah diotorisasi tersebut direalisasikan dalam 22 transaksi yang melibatkan 17 pembeli.

Harga penutupan Unit Karbon yang terotorisasi tersebut adalah Rp 96.000 untuk Indonesia Technology Based Solution Authorized (IDTBSA), dan Rp 144.000 untuk Indonesia Technology Based Solution Authorized Renewable Energy (IDTBSA-RE). 

Obligasi

Juga di hari Senin (20/1), PT Sinar Mas Multiartha Tbk secara resmi mencatat Obligasi Berkelanjutan III Sinar Mas Multiartha Tahap II Tahun 2025 di BEI.

Obligasi ini dicatatkan dengan nilai pokok Rp 800 miliar dan mendapatkan peringkat irAA (Double A) dari PT Kredit Rating Indonesia. PT Bank KB Bukopin Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya