Sumber Global Energy Catat Penurunan Laba di 2024

Meski pendapatan tumbuh signifikan, laba bersih PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) menurun tipis 3,9% menjadi Rp 654,65 miliar, dari Rp 681,30 miliar pada tahun 2023.

oleh Natasha Khairunisa Amani Diperbarui 06 Apr 2025, 15:00 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2025, 15:00 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Emiten energi, PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) membukukan pertumbuhan pendapatan yang positif selama 2024. Namun pertumbuhan pendapatan tersebut tak diikuti dengan kenaikan laba. 

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (6/4/2025) laporan keuangan tahunan perseroan menunjukkan bahwa Sumber Global Energy mencatat pertumbuhan pendapatan 19,9% menjadi Rp 14,76 triliun, dibandingkan capaian tahun sebelumnya sebesar Rp 12,31 triliun.

Meski pendapatan tumbuh signifikan, laba bersih SGER menurun tipis 3,9% menjadi Rp 654,65 miliar, dari Rp 681,30 miliar pada tahun 2023. Penurunan laba ini dipengaruhi oleh meningkatnya sejumlah beban usaha dan keuangan.

Sementara itu, beban pokok penjualan dan pendapatan Sumber Global Energy mengalami kenaikan 22% menjadi Rp 13,73 triliun dari Rp 11,25 triliun pada tahun sebelumnya.

Kemudian beban umum dan administrasi tumbuh 23,7% menjadi Rp 115,99 miliar, dan beban bunga serta keuangan menanjak 151,1% menjadi Rp 106,49 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 42,48 miliar.

Adapun total aset Sumber Global Energy tumbuh tipis 2,6% menjadi Rp 4,63 triliun pada 2024, dari Rp 4,51 triliun di tahun 2024.

Sementara itu, arus kas negatif perseroan tahun 2024 tercatat sebesar Rp 432,26 miliar atau aik 66,1% dibandingkan tahun sebelumnya.

Meski masih mencatatkan laba, tekanan pada sisi arus kas dan lonjakan beban menjadi catatan penting dalam kinerja keuangan SGER tahun 2024.

MNC Capital Catat Pendapatan Rp 3,33 Triliun di 2024

IHSG
Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Sebelumnya, emiten milik Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) mecatat kinerja yang positif di tahun 2024.

Pertumbuhan pendapatan MNC Capital tahun lalu didorong oleh pendapatan bunga dan dividen.

Mengutip Keterbukaan informasi BEI, Selasa (1/4/2025) BCAP membukukan pendapatan sebesar Rp3,33 triliun atau tumbuh 12,6% year-on-year (YoY) pada 2024, dibandingkan Rp2,95 triliun pada 2023.

Capaian terutama didorong oleh pendapatan bunga dan dividen perseroan yang berkontribusi sebesar 58,8% terhadap total pendapatan MNC Capital senilai Rp1,96 triliun pada 2024.

Selain itu, pendapatan bunga dan dividen MNC Capital juga tumbuh 4,4% YoY dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Adapun pendapatan premi bersih yang tumbuh 125,9% menjadi Rp788,00 miliar pada 2024 dari Rp348,85 miliar pada 2023.

Pendapatan tersebut berkontribusi sebesar 23,7% terhadap total pendapatan perusahaan.

BCAP juga mencatat pendapatan digital sebesar Rp305,58 miliar, pendapatan pasar modal Rp209,22 miliar, serta pendapatan pembiayaan keuangan syariah Rp34,66 miliar, dan pendapatan operasional lainnya yang mencapai Rp31,96 miliar pada akhir Desember 2024.

 

MNC Capital Indonesia Catat Laba Rp 126,04 Miliar di 2024

Laba bersih BCAP tahun 2024 juga tumbuh sebesar 62,5% YoY menjadi Rp126,04 miliar dari Rp77,59 miliar pada 2023.

Kinerja pendapatan dan laba MNC Capita yang positif mendorong kenaikan margin laba bersih perseroan hingga 3,79% di 2024 dibandingkan 2,63% pada 2023.

Per 31 Desember 2024, aset konsolidasi BCAP mencapai Rp29,46 triliun atau naik dari Rp25,86 triliun di periode yang sama 2023.

Liabilitas konsolidasi MNC Capital juga meningkat menjadi Rp22,28 triliun pada 2024 dibandingkan Rp18,86 triliun pada 2023.

Sedangkan jjumlah ekuitas konsolidasi naik menjadi Rp7,17 triliun pada Desember 2024 dari Rp7,00 triliun pada akhir 2023.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya