Perusahaan Jamu Sido Muncul Jadi Pendatang Baru Terakhir di Bursa

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk mencatatkan saham perdana dengan kode saham SIDO pada Rabu pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 18 Des 2013, 07:44 WIB
Diterbitkan 18 Des 2013, 07:44 WIB
sidomuncul-1-131118b.jpg
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk akan dicatatkan di  papan utama Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham SIDO sebagai emiten ke-31 sepanjang 2013, pada perdagangan saham Rabu (18/12/2013).

Pencatatan saham Sidomuncul ini menjadi pencatatan saham terakhir pada 2013. Jadi sepanjang 2013, sebanyak 31 emiten telah mencatatkan saham perdana di BEI. Jumlah ini pun telah melebihi target BEI.

Perseroan menawarkan saham ke publik sebanyak 1,5 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100. Harga pelaksanaan sebesar Rp 580 per saham. Jadi total dana yang diraup dari hasil penawaran saham perdana sebanyak Rp 870 miliar.

Jumlah saham yang dicatatkan di bursa mencapai 15 miliar saham terdiri dari jumlah saham yang ditawarkan 1,5 miliar saham dan saham pendiri sebanyak 13,5 miliar saham. Perseroan mencatatkan kapitalisasi pasar sebanyak Rp 8,7 triliun.

Direktur Utama PT Kresna Graha Securindo, Michael Steven menuturkan, penawaran saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk mengalami kelebihan permintaan sekitar 11,4 kali untuk saham yang ditawarkan ke investor ritel.

Jumlah pemesahan sebagian besar dari fund manager asing yang berbasis di Indonesia. Menurut Michael, penawaran saham Sido Muncul mendapat respon positif didukung dari produk perseroan yang baik.

Berdasarkan data BEI jumlah pemesan saham mencapai 2.081 pihak, dan jumlah pemegang saham lewat penawaran saham perdana mencapai 2.077 pihak. Pemesanan saham perdana Sidomuncul mencapai 1,81 miliar saham.

"Produk sido muncul cukup dikenal luas masyarakat, selain itu juga perusahaannya bagus. Mereka punya branding kuat jadi diminati pasar," kata Michael, saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (18/12/2013).

Adapun pemegang saham perseroan setelah penawaran saham perdana dan Employee Stock Allocation (ESA)  antara lain Desy Sulistio sebesar 45%, Irwan Hidayat, Sofyan Hidayat, Johan Hidayat, Sandra Linata Hidayat, dan David Hidayat masing-masing sebesar 9%. Sementara itu, jumlah saham di publik sekitar 9% dan ESA sebesar 1%.

Hingga 31 Juli 2013, perseroan mencatatkan pendapatan mencapai Rp 1,39 triliun dari periode 31 Desember 2012 senilai Rp 2,39 triliun. Laba bersih untuk periode berjalan mencapai Rp 202,21 miliar hingga 31 Juli 2013 dari posisi 31 Desember 2012 senilai Rp 387,53 miliar.

Sebagai informasi, Sido Muncul dirintis sejak tahun 1940 di daerah Yogyakarta, dan berdiri menjadi perseroan terbatas sejak tahun 1975 dengan nama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul. Perseroan merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri obat-obatan herbal, makanan dan minuman kesehatan, serta pengolahan bahan-bahan alami. (Dis/Ahm)

Baca juga:

Saham Sidomuncul Masuk Efek Syariah

Usai Sido Muncul IPO, Produksi Tolak Angin Naik Dua Kali Lipat

Sido Muncul Tetapkan Harga Saham Perdana Rp 580/Saham

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya