Istri Budi Anduk Lebih Ikhlas dengan Kepergian Sang Suami

Kepergian Budi Anduk membuat sang istri tak kuasa menahan tangis, hingga akhirnya mengikhlaskan kepergian suaminya itu.

oleh Desika Pemita diperbarui 12 Jan 2016, 11:20 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2016, 11:20 WIB
20160111- Air Mata Iringi Pemakaman Budi Anduk di TPU Kemang Bekasi-Herman Zakharia
Istri Budi Anduk, Neneng Nurhayati menangis saat menghadiri pemakaman suaminya, Bekasi, Senin (11/1/2016). Budi Anduk menghembuskan nafas terakhir pada usia 47 tahun di RS Dharmais, Jakarta. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Sejak Budi Anduk dirawat di rumah sakit hingga kondisinya terus menurun, sang istri, Neneng Nurhayati, setia mendampingi. Istri Budi Anduk itu menjaga suaminya sambil terus melantunkan ayat Alquran.

Ketika Budi Anduk akhirnya mengembuskan napas terakhir, 11 Januari 2016, Neneng Nurhayati tak kuasa menahan tangis. Ia tak menyangka jika suaminya, Budi Anduk, akhirnya menyerah dengan penyakit yang dideritanya, paru-paru hingga kanker, pada usia 47 tahun.

Rumah duka di kawasan Jatiwaringin, Bekasi, Jawa Barat, pun mulai dipenuhi pelayat yang datang, padahal jenazah belum tiba dari rumah sakit. Lantunan ayat Alquran terdengar dari dalam rumah.

 Istri Budi Anduk, Neneng Nurhayati terlihat lunglai saat mengantarkan jenazah suaminya untuk disalatkan, Bekasi, Senin (11/1/2016). Budi Anduk menghembuskan nafas terakhir pada usia 47 tahun di RS Dharmais, Jakarta. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Neneng Nurhayati pun berusaha tegar saat melihat Budi Anduk untuk terakhir kalinya sebelum dimakamkan tadi malam. Air mata terus menerus jatuh saat harus melepas kepergian suami tercintanya.

Setelah melihat Budi Anduk disalatkan, Neneng Nurhayai terlihat lemas. Namun saat Budi Anduk mulai diantarkan ke tempat peristirahatan terakhirnya, sang istri terlihat lebih tenang dan tampak lebih ikhlas dengan kepergian suaminya.

 

Budi Anduk disebut-sebut mengalami penyakit komplikasi sebelum mengembuskan napas terakhir. Budi Anduk didiagnosis menderita penyakit paru-paru. Komedian Parto 'Patrio', sahabat sekaligus rekan kerjanya, sempat mengungkapkan penderitaan Budi Anduk saat berjuang mengalahkan penyakitnya.

"Dokter sempat menyedot cairan di paru-parunya, tapi tak bisa semua. Selain itu, Budi Anduk juga punya penyakit tumor. Bahkan, kanker yang memang sudah lama," Parto menambahkan.

Parto menjadi saksi detik-detik berpulangnya Budi Anduk ke hadapan Tuhan. Dalang di Opera Van Java itu tak kuasa menahan air mata ketika mengetahui Budi telah meninggal. (Des/Adt)**

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya