Produknya Dibilang Berbahaya, Ashanty Kehilangan Pembeli

Gara-gara sebuah situs melaporkan produk kecantikannya berbahaya, Ashanty jadi kehilangan pembeli.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 11 Sep 2016, 19:30 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2016, 19:30 WIB
Ashanty
Sebuah situs di media online memberitakan perihal produk kecantikan Ashanty termasuk dalam 20 daftar produk berbahaya.

Liputan6.com, Jakarta Kesialan sedang menimpa Ashanty. Tak ada angin dan hujan, tiba-tiba sebuah situs di media online memberitakan produk kecantikan miliknya masuk ke dalam 20 daftar produk yang berbahaya menurut Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Ashanty memamerkan produk kecantikannya pada acara jumpa pers, Sabtu (11/9/2016), di Cinere.

Awalnya pemberitaan tersebut tak digubris oleh istri Anang Hermansyah itu. Namun rupanya hal tersebut malah jadi petaka untuk dirinya. Karena pemberitaan tak benar itu, Ashanty sempat kehilangan konsumen.

"Penurunan (pembeli) iya. Banyak juga yang tidak mau menggunakan lagi. (Pemberitaan itu) efeknya jelek sekali ke produk saya," ucap Ashanty di kediamannya, Cinere, Tangerang Selatan, Sabtu (10/9/2016).

Demi menjaga nama baik dirinya dan produknya, Ashanty berencana akan melaporkan pihak yang telah menyebarkan berita bohong tersebut ke pihak berwajib.

Ashanty menunujukkan produknya pada saat jumpa pres klarifikasi produk kecantikannya di kediamannya Cinere, Tangerang Selatan, Sabtu (10/9/2016).

"Kalau aku enggak cepat-cepat klarifikasi nanti orang malah bilang, 'wah ternyata benar produk Ashanty berbahaya'. Makanya saya minta tolong sama abang (Minola Sebayang) untuk bantu klarifikasi. Apalagi saya juga, kan, sedang hamil," sambung Ashanty ditemani kuasa hukumnya, Minola Sebayang.

Ashanty dan Minola Sebayang rencananya akan melapor ke pihak berwajib dengan tuduhan pencemaran nama baik. Selain itu, terlapor juga akan dikenai Pasal 37 ayat 3 UU ITE karena menyebar berita bohong dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya