Liputan6.com, Jakarta Miss Peregrine's Home for Peculiar Children adalah sebuah film yang diangkat dari novel karangan penulis AS, Ransom Riggs. Namun, mulai dari ide dan isi cerita sampai desain cover, membuat kisah ini seolah-olah memang sudah ditakdirkan untuk disutradarai oleh Tim Burton.
Belum pernah rasanya ada suatu karya yang sesempurna ini untuk diangkat ke layar perak oleh sutradara yang memang terkenal "peculiar" ini.
Advertisement
Berbagai karyanya, seperti Edward Scissorhand, Beetlejuice, Big Fish, Nightmare Before Christmas (yang ia tulis), dan Sweeney Todd, selalu memiliki cita rasa yang serupa, yang merupakan ciri khas dari sutradara 58 tahun ini: dunia dongeng yang penuh dengan makhluk-makhluk magis yang merupakan perpaduan antara indah dan mengerikan.
Advertisement
Baca Juga
Untuk mengerjakan film ini, Tim Burton kembali berkolaborasi dengan dua rekan langganannya. Bukan, yang kami maksud bukannya Johnny Depp dan mantan pasangannya, Helena Bonham Carter. Melainkan Denny Elfman yang bertugas sebagai komposer dan pengatur suara, serta Coleen Atwood yang mengatur busana.
Miss Peregrine's Home for Peculiar Children bercerita tentang seorang remaja bernama Jacob "Jake" Portman yang tinggal di Florida. Dari kecil, Jake (Asa Butterfield) sudah sangat dekat dengan sang kakek, Abraham "Abe" Portman ( Terence Stamp), seorang imigran dari Polandia yang berperang melawan Nazi di Perang Dunia II.
Dari kecil, Abe sering bercerita pada Jake tentang masa kecilnya di sebuah rumah (seperti panti asuhan) yang dipimpin oleh Miss Alma Peregrine (Eva Green). Di dalam rumah itu, menurut Abe, tinggallah beberapa orang anak dengan kemampuan luar biasa--peculiar children.
Ketika Abe tiba-tiba tewas mengenaskan dengan cara yang aneh--kedua bola matanya hilang--hal ini menimbulkan trauma yang cukup mendalam pada diri Jake. Hal ini kemudian mendorong orangtua Jake untuk menemui psikolog.
Untuk mengatasi traumanya, psikolog Jake tadi, Dr. Gollan (Allison Janney) mendorong Jake untuk mendatangi sebuah desa kecil di kepulauan Wales. Pulau tadi adalah tempat rumah Miss Peregrine berada.
Di pulau kecil itulah cerita di mulai.
Anak-Anak Super yang Aneh
Ketika sampai di rumah Miss Peregrine, Anda mungkin akan sedikit teringat akan sebuah asrama yang dipimpin oleh kepala sekolah berkepala botak yang mengenakan kursi roda, Dr. Charles Xavier. Tak sedikit memang orang yang membandingkan film ini dengan film adaptasi komik Marvel, X-Men: First Class.
Tapi jangan sampai Anda tertipu.
Walaupun sama-sama bercerita tentang sekelompok anak yang memiliki kemampuan "super", anak-anak Miss Peregrine lebih mirip seperti anggota aneh sirkus keliling dibanding manusia super. Mungkin karena mereka mengingatkan kami dengan para anggota sirkus di film Big Fish--yang juga disutradarai oleh Burton.
Walaupun memang ada di antara anak-anak itu ang memiliki kekuatan super pada umumnya: Olive, yang bisa menyalakan api hanya dengan tangannya; Pixie, anak kecil dengan kekuatan 10 laki-laki dewasa; Millard, yang tembus pandang alias tak terlihat; sampai Emma, gadis cantik berambut pirang yang lebih ringan dari udara.
Tapi, ada juga kemampuan anak-anak itu yang jatuhnya lebih pada menakutkan dibanding mengagumkan. Seperti Hugh, yang bisa mengeluarkan kawanan lebah dari mulutnya; Claire, gadis cilik mengemaskan dengan mulut monster di balik kepalanya; dan sepasang anak kembar yang selalu mengenakan topeng mengerikan sepanjang film.
Advertisement
Menjadi Peculiar Bukanlah Perkara Mudah
Menjadi peculiar, bukanlah perkara mudah. Mereka harus terus bersembunyi dari kejaran hollowgast. Sekumpulan penjahat yang ingin memakan bola mata mereka agar bisa hidup abadi. Hollowgast tadi dipimpin oleh Mr. Barron (Samuel L. Jackson), yang akan melakukan segala cara untuk bisa memburu para anak-anak peculiar.
Samuel L. Jackson tampil memukau di film ini. Sebagai penjahat utama, aktor 67 tahun ini berhasil menampilkan sosok jahat yang jenaka sekaligus kejam. Dr. Barron sedikit banyak mengingatkan kita pada penampilan jahat Samuel L. Jackson lainnya, yaitu sebagai Richmond Valentine dalam Kingsman.
Hollowgast juga tampil dalam bentuk monster mengerikan dengan tungkai-tungkai panjang, dan kepala bulat yang hanya berisi mulut bertaring. Mereka juga mengenakan jas compang-camping dan bergaris-garis.  Melihat mereka, penggemar film Tim Burton mungkin akan segera teringat dengan salah satu tokoh dari Nightmare Before Christmas, Jack Skellington.
Miss Alma Peregrine yang Misterius
Eva Green, sebagai Miss Alma Peregrine yang misterius, juga tak kalah memesona. Dengan pipa rokok yang hampir tak pernah lepas dari mulutnya, Miss Peregrine adalah sosok yang penuh misteri. Mimik wajahnya yang selalu dipoles senyum akan membuat Anda bertanya-tanya, apa yang sebenarnya sedang disembunyikan oleh wanita yang terlihat sangat protektif terhadap anak-anaknya itu.
Anak-anak di rumah Miss Peregrine tidak akan pernah bertumbuh dewasa. Bukan karena mereka serupa dengan Peter Pan yang memang akan selalu jadi anak kecil, tapi lebih karena mereka selamanya tinggal di tahun 1943.
Untuk memastikan anak-anaknya aman dari buruan hollowgast, Miss Peregrine menciptakan suatu lingkaran waktu (time loop), di mana di dalamnya hari terus berulang. Lingkaran waktu inilah yang kemudian dimasuki oleh Jake, yang lantas bergabung dengan para peculiar untuk melawan hollowgast.
Masalah jalan cerita, Miss Peregrine's Home for Peculiar Children memang menawarkan sesuatu yang istimewa, dan bisa dibilang orisinal. Diperuntukkan bagi penonton (dan awalnya, pembaca) remaja, cerita ini berhasil memadukan dunia magis dan petualangan dengan baik.
Belum lagi, hubungan asmara antara Jake dan Emma yang melatari cerita ini menambahkan sentuhan manis di dalamnya.
Advertisement
Mengobati Rasa Kecewa pada Tim Burton
Tim Burton berhasil dengan baik meramu film yang memberikan segala sesuatu yang mungkin diinginkan penonton: spesial efek cantik, jalan cerita solid, sampai romansa yang manis. Penonton yang menyukai aksi laga pun tak akan kecewa--walau mungkin harus menunggu sedikit lama--saat menonton film ini.
Bagi Anda penggemar Tim Burton, film ini mungkin akan bisa mengobati rasa kecewa untuk beberapa film Burton sebelumnya--terutama Alice Through The Looking Glass yang sepertinya hanya menghambur-hamburkan spesial efek warna-warni tanpa jalan cerita yang menarik.
Jika ada yang dirasa kurang dari Miss Peregrine's Home of Peculiar Children, justru adalah dari para pemain bintangnya. Penggunaan dua bintang senior di film ini--Judi Dench dan Rupert Everett--dirasa mubazir dan tidak optimal.
Namun, jangan sampai hal itu mengurungkan niat Anda untuk segera menonton film yang akan membuat imajinasi Anda berkelana ini.
Miss Peregrine's Home of Peculiar Children akan tayang pada 30 September 2016 di bioskop-bioskop kesayangan Anda.
Â
Â
Â