Video Seksnya Bocor, Kim Kardashian Menangis ke Paris Hilton

Kim Kardashian begitu panik ketika mengetahui video seks-nya bocor ke publik.

oleh Eka Laili Rosidha diperbarui 28 Mar 2017, 18:36 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2017, 18:36 WIB
Kim Kardashian
Kim Kardashian begitu panik ketika mengetahui video seks-nya bocor ke publik.

Liputan6.com, Los Angeles Kim Kardashian memang tidak pernah ragu untuk tampil berani di berbagai kesempatan. Tapi lain ceritanya ketika video seksnya dengan mantan kekasihnya, Ray J, tersebar luas.

 Polisi Prancis sempat bertanya-tanya mencari kebenaran perampokan yang dialami Kim Kardashian.

 

Sejatinya, video tersebut terkuak sekitar 10 tahun yang lalu. Namun, ternyata hal itu masih saja menjadi bahan pergunjingan yang tak pernah ada habisnya.

Baru-baru ini bahkan mencuat fakta baru soal kabar kebocoran video tersebut. Dilansir dari Dailymail, Selasa (28/3/2017), Kim Kardashian kabarnya begitu marah dan panik ketika video seksnya itu bocor ke publik.

Saat itu, seorang mantan editor In Touch Weekly, Kevin Dickson mencoba menghubungi Kim Kardashian untuk meminta konfirmasi atas kemunculan video seks tersebut. Kala itu Kim rupanya tengah berada di Australia bersama Paris Hilton.

 Kim Kardashian dan Paris Hilton

Tanpa diduga, ternyata Paris lah yang berbicara dengannya. Terdengar suara Kim Kardashian tengah menangis di belakang dan berkata, "Itu bukan aku, itu bukan aku," ujar Kevin menirukan ucapan Kim.

Menurut Kevin, Kim saat itu tak henti menangis dan terus menyangkal bahwa dirinya bukanlah tokoh di video seks tersebut.

Fakta berbeda diungkapkan pengacara Kim Kardashian yang mengatakan bahwa kliennya tidak pernah menyangkal keberadaan video tersebut.

 Kim Kardashian (Bearing Arms)

Pada Februari 2007, Kim Kardashian akhirnya membuat kesepakatan dengan Vivid Entertainment untuk mencegah video tersebut beredar lagi. Vivid kabarnya membayar sebesar US$ 5 juta atau sebesar Rp 66 miliar kepada istri Kanye West itu.

"Pada akhirnya, dia menjual video itu kepada kami dan kami memiliki wewenang untuk menerbitkan atau hanya menyimpannya," ujar Steven Hirsch, pendiri sekaligus pimpinan Vivid Entertainment.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya