Liputan6.com, Jakarta Seorang remaja perempuan korban bom Manchester yang koma akhirnya sadarkan diri setelah mendapat telepon dari idolanya, Harry Styles. Keluarga korban langsung berterima kasih pada pelantun "Sign of The Times" itu karena telah menyelamatkan nyawa buah hatinya.
Freya Lewis, gadis berumur 14 tahun tak sadarkan diri akibat pengaruh obat bius lantaran harus melaksanakan sejumlah operasi terkait patah tulang dan luka bakar. Menurut sang kakak, Freya merupakan penggemar berat Harry Styles.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir dari Mirror, Minggu (28/5/2017), setelah melakukan operasi ketiganya, Freya akhirnya dapat bernapas tanpa alat bantu. Namun, ia terlihat sangat bingung dan trauma.
Setelah beristirahat, Freya akhirnya mulai merespon senyuman sang ayah. Kesadaran Freya pun semakin membaik ketika secara tiba-tiba Harry Styles menelpon dan menyapanya dengan hangat.
"Tidak bisa percaya ini, Harry Styles baru menelpon ayahku. Mendengar suaranya merupakan sebuah kebahagiaan dan Freya sudah benar-benar bangun dan dia kaget ketika tahu Harry Styles menelpon," tulis kakak Freya, Georgia Lewis di Facebook.
Melalui sambungan telepon, Harry Styles berkata bahwa ia mencintai Freya, begitu pun sebaliknya. Keluarga Freya tak dapat berkata-kata lagi, selain berterima kasih. Ruang rawat intensif yang menangani Freya pun bersorak gembira.
"Terima kasih untuk semuanya! Aku mencintaimu! Semuanya bersorak gembira di PICU, dan aku sangat senang saat ini, aku tak mampu berkata-kata. Walaupun agak terpaksa, aku akan mengakui ini, aku mencintaimu, Harry!" tulis Georgia Lewis.
Tanggapan positif langsung membanjiri kolom komentar tulisan tersebut. Kebaikan Harry Styles dan kekuatan Freya dalam menghadapi sakitnya benar-benar membuat kagum.
"Sangat senang ketika mendengar Harry menelpon dan bisa membahagiakan banyak orang. Semoga Freya cepat pulih," tulis pemilik akun Petra Sharp.
"Bagus, Harry! Kau tidak lupa dari mana kau berasal. Kegembiraan yang fantastis untuk unit PICU. Tetap kuat dan semoga cepat sembuh," sahut Jackie Robbins.