Ria Irawan Kembalikan Rahim Kepada Tuhan, Ini Katanya

Tak mau mendramatisasi keadaan, Ria Irawan menceritakan ihwal kanker rahimnya dengan gamblang.

oleh Wayan Diananto diperbarui 19 Nov 2019, 19:00 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2019, 19:00 WIB
[Bintang] Ria Irawan
Ria Irawan. (Deki Prayoga/Bintang.com)

Liputan6.com, Jakarta - Banyak yang salut dengan perjuangan Ria Irawan melawan kanker. Beberapa kali tampil di muka publik, Ria Irawan tampak ceria dan tegar.

Tak mau mendramatisasi keadaan, Ria Irawan menceritakan ihwal kanker rahimnya dengan gamblang. Tujuannya, agar kesadaran masyarakat soal kanker meningkat.

Ketika diwawancara Showbiz Liputan6.com beberapa waktu lalu, Ria Irawan mengingatkan, yang harus kuat mental bukan hanya pasien kanker. Keluarga yang mendampingi pun harus bermental baja.

 

Rahim Diangkat

20160310- Ria Irawan -Jakarta-Herman Zakharia
Ria Irawan (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Salah satu ujian mental terbesar Ria Irawan, saat rahimnya diangkat. "Saya harus merelakan indung telur dan alat reproduksi diangkat. Termasuk rahim dan leher rahim. Saat itu saya pikir begini: Rahim ini belum memberikan keturunan. Saya kembalikan rahim ini kepada Tuhan," beber Ria Irawan, di Jakarta.

Pengangkatan rahim dijalani Ria Irawan pada akhir September 2014. Ia bersyukur proses pengangkatan berjalan lancar.

Efek Samping Kemoterapi

[Bintang] Ria Irawan
Ria Irawan berbagi cerita soal perjuangan melawan kanker. (Instagram/riairawan)

Tak hanya itu, menjalani pengobatan kanker bukan perkara mudah. Hingga semester pertama 2015, ia telah menjalani 25 kali kemoterapi. Metode pembasmian sel kanker ini punya efek samping.

"Itu masih ditambah kenyataan bahwa kemoterapi punya efek samping. Ada sensasi panas dan gosong di rektum, usus, dan kantong kemih saya," Ria Irawan blakblakan.

Dukungan Keluarga

[Bintang] Ria Irawan
Ria Irawan berjuang melawan kanker sembari menularkan semangat kepada pejuang kanker lainnya. (Deki Prayoga/Bintang.com)

Dalam kesempatan itu, ia berterima kasih kepada keluarga yang selalu mendukung keputusannya terkait pengobatan kanker. Ria Irawan menyanjung kakaknya, Dewi Irawan, yang telaten menemani.

"Masalahnya, Dewi tidak tegaan dan emosional. Saat saya masuk ke bangsal rumah sakit untuk dikemoterapi, ia menangis. Melihat Dewi menangis mental saya drop. Tapi ia kakak yang sangat menyayangi," kenang bintang film Biola Tak Berdawai.

Petai dan Jengkol

[Bintang] Ria Irawan
Ria Irawan ketika diwawancara awak media. (Adrian Putra/Bintang.com)

Dalam perjuangannya melawan sel kanker, Ria Irawan mengaku mendapat banyak hikmah. Salah satunya, tetap berbagi keceriaan meski dalam kesakitan. Pernah, saat hendak menjalani pemeriksaan darah, leukosit, hingga kemoterapi, aktris kelahiran 24 Juli 1969 ini membuat pengumuman di laman Facebook.

Tak hanya memohon doa, Ria Irawan minta makanan dari para sahabat. "Waktu itu, saya minta dikirimi petai dan jengkol, dua makanan favorit saya. Alhamdulillah, selalu ada yang tulus mengirimi makanan," seloroh Ria Irawan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya