Liputan6.com, Jakarta Jatuh cinta sejuta rasanya.
Aku tidak pernah merasakan hal ini ketika Bang Indra pedekate.
“Elo juga aneh sih Din. Kayak anak ABG aja, norak,” kata Sisca, sahabatku.
Advertisement
Aku, Andini pesinetron kondang yang diidolakan banyak orang, apa salah merasakan jatuh cinta? Meski publik tak tahu, sebenarnya aku sudah jadi istri siri seorang pria kaya.
Tapi, justru belakangan masyakarat sibuk memperbincangkan aku dengan Raka. Hahaha.
Sebelum ketemu Raka ada saja selentingan kabar yang gosipkan aku dengan Bang Indra, pengusaha asal Sulawesi yang memberikanku limpahan materi.
Dinikahi secara siri oleh Bang Indra, aku nggak mau diumbar. Eh giliran dengan Raka aku ngebet banget pengen show off.
Aku mengiyakan ketika Raka mengajak aku bertemu dengan orang tuanya.
Diselidiki
Dua bulan kencan dan pedekate super agresif Raka membuat aku membiarkan diri bertemu dengan orang tuanya. Mamanya tampak welcome.
Di pertemuan pertama itu, aku juga begitu terkesan dengan orang tua Raka. Ibunya bertutur kata halus dan membuat aku nyaman berbincang-bincang dengannya.
“Andini, cantik ya.,” kata mommy-nya Raka. Papanya lebih banyak diam.
Raka memperkenalkan aku sebagai calon istrinya. Kata Raka ke orang tuanya, dia yakin aku calon terbaik sebagai pendamping hidup.
Aku merasa tersanjung. Sempat dekat dengan banyak perempuan, baru kali ini Raka yakin mau nikah, ya sama aku. Raka adalah pewaris tunggal bisnis orang tuanya.
Advertisement
Tercium Bang Indra
Pertemuanku dengan orang tua Raka ternyata tercium oleh Bang Indra. Di ujung telepon aku memohon padanya agar melepasku.
“Bang, Neng mau nikah dengan Raka. Abang harus lepaskan Neng,” kataku. Gosip sudah kadung berhembus tentang kedekatanku dengan Raka.
Awalnya Bang Indra tak langsung menjawab. Aku sadar ini tak sopan karena minta diceraikan via telepon. Tapi, aku seperti dikejar-kejar waktu.
Raka juga sudah tak mau menunggu lama-lama mengajakku ke pelaminan.
Dikonfrontasi
Belum lagi Bang Indra menjawab langsung permintaanku, Rere, managerku mengabarkan diam-diam papanya Raka sempat menyelidiki diriku.
Agaknya ada kabar yang sempat ke telinganya soal sosok Bang Indra dalam hidupku.
Tentu, ayahanda Raka tak mau memiliki menantu sembarangan. Dia tak mau dong Raka, putra kebanggaannya menikah dengan artis yang digosipkan dekat dengan pengusaha dan bahkan sudah dinikahi.
Dari orang dekat Bang Indra, aku mendapat kabar bahkan papanya Raka sampai mengirim orang kepercayaannya untuk mengkonfrontasi langsung ke Bang Indra. Jelas aku panik.
Advertisement
Melukai
Entah apa yang mereka bicarakan. Aku sempat mengadu pada Mas Andra, kakakku. Mas Andra pasrah ketika aku bersikukuh mau menikah dengan Raka dan ingin pisah dengan Bang Indra.
“Mas hanya berdoa semoga publik tidak tahu kehebohan hidup kamu Din,” kata kakakku satu-satunya.
“Kamu harus jaga imej sebagai artis. Tapi ingat ya Din, kamu sudah melukai Bang Indra,” kata Mas Andra yang merasa aku seperti tak tahu terima kasih pada Bang Indra.
Mati-matian Menolak
Rupanya di saat aku dekat dengan Raka, tiba-tiba saja beragam informasi tentang diriku sampai juga ke telinganya.
Sahabat Raka katanya juga sudah mengingatkan tentang sosokku sebagai calon istri. Raka menyampaikan, aku digosipkan di kalangan tertentu sebagai kekasih Bang Indra. Bahkan sebagai artis dengan reputasi tak elok.
Jelas aku menampik mati-matian. Baru dianggap sebagai kekasih Bang Indra saja aku menolak. Untung, Raka nggak tahu aku sudah jadi istri sirinya Bang Indra.
Resikonya, karena Raka keukeuh menolak semua masukan sahabat-sahabatnya tentang aku, dia jadi malas kontak-kontakan lagi dengan mereka. Ini pengakuannya sendiri ke aku.
“Din, aku heran kok mereka seneng banget sih ngomong jelek tentang kamu. Dibilang simpenan pengusaha lah,” kata Raka suatu ketika.
Advertisement
Lega dan Terima Kasih
Kehebohan itu akhirnya berujung manis. Bang Indra akhirnya mau juga menceraikanku demi mempersilahkan aku menikah dengan Raka.
Aku lega dan berterima kasih pada pengusaha asal Sulawesi itu. Setahuku dia juga tak banyak bicara pada orang utusan papanya Raka yang menyelidiki sosokku.
Dia menampik punya hubungan istimewa denganku apalagi menikahiku. Rere yang sibuk menjaga agar kehebohan ini tak berimbas pada rusaknya imejku, juga membantuku mengurus pernikahan.
Media memberitakan pernikahanku sebagai sebuah kabar bahagia. Wartawan tak menyebut-nyebut soal sosok Bang Indra, meski di social media omongan julid netizen beragam juga ada.
Nikah dan Berkesan
Pernikahan kami digelar di sebuah masjid di Negeri Jiran. Untuk menghindari kehebohan di Tanah Air.
Mas Andra yang jadi wali nikahku. Rere juga sibuk mengurus persiapan dari Tanah Air layaknya wedding organizer. Meski di negeri orang aku ingin pernikahan ini berkesan. Apalagi, buat Raka ini adalah kali pertama.
Aku hanya bisa bersyukur sandiwaraku sebagai single woman saat menikah dengan Raka berjalan mulus. Bang Indra juga senyap dan tak bicara apapun lagi padaku setelah perpisahan kami resmi secara agama itu.
Advertisement
Bulan Madu Terus
Di awal-awal masa setelah ijab kabul, aku merasakan surga dunia. Raka begitu royal mengajakku jalan-jalan ke luar negeri. Ibaratnya honeymoon yang tiada henti.
Kegemaranku berbelanja barang branded tak terbendung lagi. Saat bersama Bang Indra, sebenarnya aku cukup sering travelling. Tapi, entah mengapa yang ini lain rasanya.
Jelas dong karena aku sudah resmi menjadi istri seorang pengusaha muda sang eligible bachelor. Setelah menikah, Raka menjauh dari para sahabatnya dan aku memang memilih tak bergaul luas. Dunia serasa milik kamu berdua.
Tapi, ternyata ‘pesta ternyata tak lama’. Surga dunia yang aku rasakan setelah dinikahi Raka, juga diikuti hal-hal yang membuat aku shock.
(Bersambung ke Bagian 5 alias bagian akhir)
Disclaimer:
Kisah dalam cerita ini adalah milik penulis. Jika ada kesamaan jalan cerita, tokoh dan tempat kejadian itu hanya kebetulan. Seluruh karya ini dilindungi oleh hak cipta di bawah publikasi Liputan6.com.
(Josephine S)