Mantan Model DY Tertangkap Narkoba Seliweran di TV Malaysia

Mantan model DY, yang ditangkap terkait kasus dugaan narkoba ini masih aktif sebagai pembawa acara di salah satu stasiun televisi di Malaysia.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Des 2019, 17:59 WIB
Diterbitkan 12 Des 2019, 17:59 WIB
Ilustrasi model (iStock)
Mantan model DY, yang ditangkap terkait kasus dugaan narkoba ini masih aktif sebagai pembawa acara di salah satu stasiun televisi di Malaysia. (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Polres Jakarta Barat berhasil menangkap dua mantan model yang diduga terjerat narkoba. Kanit 1 Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKP Arif Oktora menjelaskan, mantan model DY tersangkut kasus kepemilikan sabu.

Ditambahkan, mantan model berusia 39 tahun ini merupakan warga negara Indonesia (WNI). Ia ditangkap pada Selasa (10/12/2019).

Saat itu, Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Barat sedang menggeledah sebuah Apartemen di Kawasan Tangerang. Diduga dijadikan gudang penyimpanan sabu jaringan internasional.

 

Bukan Model Malaysia

Dirut BPR Rokan Hulu Simpan Narkoba di Tumpukan Batu Pekarangan Rumah
Sabu-sabu. Ilustrasi: Dwiangga Perwira/Kriminologi.id

"Jadi itu ralat ya, bukan model asal Malaysia, tapi WNI yang aktif di program televisi Malaysia. Dia dulu di Indonesia pernah jadi model, tapi sudah tidak aktif di Indonesia," ucap Airf, saat dihubungi melalui telepon, Kamis (12/12/2019).

 

Pembawa Acara

Pelabuhan Tikus Marak, Polda Riau Sita 232,46 Kg Sabu Senilai Rp 230 M
Ilustrasi Sabu-sabu, Foto: pixabay.com

Arief menjelaskan, mantan model DY ini aktif sebagai pembawa acara di salah satu stasiun televisi di Malaysia.

 

Masih Aktif

"Tahun ini ia masih mengisi satu acara di stasiun televisi Malaysia," ujar dia.

 

3 Kilogram Sabu

AKP Arif Oktora menemukan tiga kilogram (kg) sabu yang disembunyikan di dalam kaleng makanan bubuk suplemen cokelat. Barang haram itu ditemukan di Apartemennya.

 

4 Kaleng

"Disembunyikan di dalam empat kaleng bubuk suplemen cokelat asal  Malaysia," sambungnya.

 

Masih Mendalami

Hingga kini, pihak kepolisian masih mendalami keterlibatan pelaku lainnya yang tergabung dalam jaringan internasional.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya