Liputan6.com, Jakarta Ada sejumlah amalan Nisfu Sya'ban yang disunahkan dikerjakan bagi segenap umat Islam. Amalan ini bertujuan untuk mendapat kemudahan rezeki, dipanjangkan umur dan mati dalam keadaan husnul khotimah.
Amalan Nisfu Sya’ban ini dilakukan setelah salat Magrib pada tanggal 15 pada bulan kedelapan kalender Islam, yaitu bulan Sya’ban.
Malam Nisfu Sya’ban sendiri mempunyai beberapa arti. Ada yang mengartikan sebagai malam pengampunan dosa, malam berdoa dan malam pembebasan.
Advertisement
Pada pertengahan bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk tetap terjadi sepanjang malam untuk memperbanyak ibadah kepada Allah SWT.
Baca Juga
Selain itu, umat Islam juga dianjurkan untuk memanjatkan doa sepanjang malam Nisfu Sya’ban. Lalu membaca dua kalimat syahadat.
Dua kalimat syahadat tersebut yaitu, “La Ilaha Illallah Muhammad Rasululullah.” Dua kalimat syahadat ini dapat dibaca kapan saja dan di mana saja, terutama pada malam puncak Nisfu Sya’ban.
Selanjutnya, dianjurkan untuk memperbanyak istighfar dan memohon ampun kepada Allah atas segala kesalahan dan dosa yang telah diperbuat. Menempatkan diri serendah-rendahnya untuk mendapatkan ampunan dan pintu maaf dari Allah.
Ada tiga amalan khusus yang disunahkan kepada umat Islam saat malam Nisfu Sya’ban. Yaitu mengerjakan salat sunah, membaca yasin dan memanjatkan Doa Nisfu Sya’ban. Berikut penjelasannya.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini
Salat Sunah Dua Rakaat
Setelah salat Magrib disunahkan melaksanakan salat sunah dua rakaat pada pertengahan bulan Sya’ban.
Pada rakaat pertama, dianjurkan membaca surah Al Kafirun. Sedangkan pada rakaat selanjutnya membaca surah Al Ikhlas. Pada pendapat lain disunahkan membaca Surah Al-Ikhlas enam kali di tiap rakaatnya.
Membaca Surah Yasin Tiga Kali
Setelah melaksanakan shalat sunah tersebut disunahkan membaca Surah Yasin tiga kali. Pada bacaan pertama diharapkan untuk dipanjangkan umurnya. Bacaan kedua diharapkan untuk diluaskan rezekinya. Lalu pada bacaan terakhir diharapkan agar meninggal secara Husnul Khotimah.
Advertisement
Doa Nisfu Sya'ban
اللَهُمَّ يَا ذَا المَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ
اللَهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مُقْتَرًّا عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللَّهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِي
وَاكْتُبْنِي عِنْدَكَ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الحَقُّ فِي كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ "يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ" وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
Cara Bacanya:
Allâhumma yâ dzal manni wa lâ yumannu ‘alaik, yâ dzal jalâli wal ikrâm, yâ dzat thawli wal in‘âm, lâ ilâha illâ anta zhahral lâjîn wa jâral mustajîrîn wa ma’manal khâ’ifîn.
Allâhumma in kunta katabtanî ‘indaka fî ummil kitâbi syaqiyyan aw mahrûman aw muqtarran ‘alayya fir rizqi, famhullâhumma fî ummil kitâbi syaqâwatî wa hirmânî waqtitâra rizqî, waktubnî ‘indaka sa‘îdan marzûqan muwaffaqan lil khairât.
Fa innaka qulta wa qawlukal haqqu fî kitâbikal munzal ‘alâ lisâni nabiyyikal mursal, “yamhullâhu mâ yasyâ’u wa yutsbitu, wa ‘indahû ummul kitâb” wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammad wa alâ âlihî wa shahbihî wa sallama, walhamdu lillâhi rabbil ‘alamîn.
Artinya
Wahai Tuhanku yang maha pemberi, engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat.
Tiada tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.
Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku.
Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’
Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.
Advertisement