Liputan6.com, Jakarta Asrama Pemberdayaan Yatim & Dhuafa di Panti Yatim Indonesia, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (4/5/2021) cukup ramai menjelang sore hari. Kala itu, anak-anak yatim piatu yang berada di tempat tersebut mendapat kunjungan dari KT&G SangSang Univ. Indonesia.
KT&G Sangsang Univ. Indonesia melalui salah satu program bernama SangSang Volunteer Indonesia menggagas acara buka puasa bersama anak yatim piatu di bulan Ramadhan. Bukan cuma berbuka puasa, acara hiburan seperti dongeng dan mewarnai menjadi sajian penunggu waktu berbuka alias ngabuburit.
Acara dongeng dan mewarnai dilakukan oleh dua mahasiswi Sosiologi Universitas Negeri Surabaya, Salma Fathiya Zahrani dan Hanifah Az Zahra. Keduanya antusias kala mendongeng di depan anak-anak yatim piatu yang jumlahnya mencapai puluhan orang itu.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Dongeng dan Mewarnai
Dongeng yang dituturkan oleh Salma Fathiya Zahrani dan Hanifah Az Zahra dimulai dari aksi anak-anak yatim piatu mewarnai. Masing-masing anak diberi kertas bergambar semut dan belalang.
"Sambil mewarnai, semut dan belalang ini menjadi media kami untuk bercerita dongeng yang sama dengan apa yang diwarnai mereka," Hanifah menjelaskan.
Â
Â
Â
Â
Â
Advertisement
Dapat Pelajaran
Mendongeng menjadi media bagi Salma Fathiya Zahrani dan Hanifah Az Zahra untuk memberi pelajaran kepada anak-anak yatim dengan pendekatan humanis. Mereka pun memberi reaksi beragam dari dongeng yang diceritakan itu.
Â
Â
Â
Donasi Alat Pendidikan
Dalam acara itu, KT&G SangSang Volunteer Indonesia memberikan donasi berupa 1 unit TV LED, medical kit, dan alat pendidikan senilai 5 juta rupiah. Salah satu diantara anak yatim tersebut mengatakan, selama pembelajaran daring, mereka secara bergantian menggunakan komputer yang tersedia untuk mengerjakan tugas sekolah.Â
Â
Â
Advertisement
Belajar Tambahan
Komunitas SangSang Volunteer Indonesia selanjutnya berencana untuk memberikan pembelajaran tambahan kepada anak-anak yang ada di Panti Yatim Indonesia, Kebayoran Baru, baik offline maupun online.Â
Hal ini dikarenakan metode pembelajaran daring yang saat ini dilakukan anak-anak yatim selama pandemi Covid-19. Pelajaran tambahan dinilai bisa melengkapi materi yang tak dikuasai mereka selama belajar dengan metode daring.
Â
Â