Reaksi Tubuh Melanie Subono Usai Jalani Vaksin Covid-19 Pertama, Sesak Napas

Liputan6.com, Jakarta - Melanie Subono, seperti masyakarat Indonesia lainnya menjalani vaksin. Dan ini menjadi suntikan pertama bagi putri Adrie Subono.

Namun, tubuhnya langsung bereaksi. Hal itu diungkapkan Melanie Subono di akun Instagram terverifikasi miliknya, Sabtu (22/5/2021).

Dalam foto yang diunggah terlihat pemilik album Malaikat Brengsek tengah memasukkan sebuah alat ke dalam mulutnya, dan di belakangnya terdapat tabung oksigen.

Melanie Subono, tengah melakukan pengobatan untuk dirinya menggunakan tabung oksigen.

"Sniff sniff ..... Comorbid Issue again

2 inhalerNebulOksigen standby

day sekian di kasih obat, efek alergi Vaksin nya ( the comorbid ) JAUH MEMBAIK," tulisnya sebagai keterangan foto.

Kondisi kesehatannya mulai membaik, setelah melakukan pengobatan. "Semalam cuma SATU KALI kebangun karna gabs napas dan dada kayak diinjek se RT," lanjutnya.

Hal itu terjadi usai wanita kelahiran Jerman, 20 Oktober 1976 melakukan vaksin pertama. "Sebelum nya pasca Vaksin 1 bisa 8x semalam dengan 20an Puff bantuan napas," sambungnya.

Melanie Subono tak menakuti orang-orang yang akan menjalani suntik vaksin. Ia malah meyakini bahwa orang yang memiliki comorbid apapun bisa dengan aman melakukan suntik vaksin.

"Gw ulang ya, orang asma dan comorbid apapun BOLEH vaksin selama terkontrol .. Nah ga cek dokter dl sblm vaksin dan memang aaat itu baik Ca, asma dll gw terkontrol," tambahnya.

Rupanya, Melanie Subono memiliki alergi terhadap salah satu zat yang terdapat dalam vaksin tersebut. Sehingga penyakit yang dimilikinya mengamuk.

"Paru berbayang dan sel darah putih 4x lipet justru abis vaksin... Dada kayak dipukulin tiap malem ga bs napasJadi apapun itu zat nya justru berbalik nyerang badan. gue," paparnya.

Wanita yang pernah menikah dengan atlet Yudo ini menyarankan untuk konsultasi ke dokter demi kelancaran suntikan vaksin.

"Nah untuk yang punya pertanyaan, kedokter aja sblm vaksin and tau apa alergi dll lo

Yayyy 💪🏼💪🏼💪🏼," ia mengakhiri.