Liputan6.com, Jakarta Aktris Diana Puspita merasakan betul dampak pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia. Maklum saja, selain sebagai artis, dirinya juga memiliki kedai kopi yang ikut terpengaruh dengan PPKM yang sempat ditetapkan di Jakarta.
Menurutnya, sejauh ini perjuangan yang dilakukannya memang miris. Dari mulai tak boleh buka karena aturan PPKM, hingga harus merumahkan karyawannya. Namun meski begitu dirinya bersyukur bisa mempertahankan bisnisnya tersebut sampai setahun.
"Menangis ya. Tapi dengan adanya perayaan satu tahun ini mengingatkan betapa kuatnya tim kami melewati PPKM," kata Diana Puspita saat ditemui di kedai kopi Living Room, Jalan Kemang Raya, Jalarta Selatan, baru-baru ini.
Advertisement
Â
Baca Juga
Â
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tantangan
Diana menambahkan jika betapa dirinya bergelut dengan beragam tantangan kala musim pandemi berlangsung. Selain adanya pendapatan yang berkurang karena adanya aturan PPKM, juga karena beberapa karyawannya terjangkit sakit.
"Banyak banget tantangannya, selain PPKM yang turun level. Banyak (karyawan) yang sakit juga," imbuhnya.
Â
Advertisement
Acuan
Namun, di antara banyak cobaan tersebut, pesinetron Catatan Harian Aisha itu memiliki satu acuan yang membuatnya mampu bertahan. Ya, pelanggan merupakan satu faktor penting kenapa dirinya rela bertahan meski terseok-seok.
"Alhamdulillahnya, ketika saya tahu banyak customer yang menanti kami buka, jadi kayak menguatkan saya dan tim untuk fight terus. Walau kesandung-sandung, tapi ingat tujuan kami," paparnya.
Â
Suasana Rumah
Diana Puspita, ketika mengambil nama Living Room sebagai nama kedai kopinya tentu saja bukan tanpa alasan. Ia menjanjikan bahwa setiap orang yang bertamu ke kedainya akan merasakan bagaimana suasana kehangatan layaknya di rumah.
Terlebih ketika didukung dengan menu-menu sederhana dan dikenal luas seperti Chizzu speculoos koffie, fiber klepon koffie, dan tante dee ice coffee. Selain itu, ada juga sejumlah hidangan lain yang bisa dinikmari, seperti burger dan nasi goreng.
"Pokoknya kalau masuk sini seperti masuk ke rumah sendiri," tutur Diana yang masih yakin bisnis kedai kopi masih bisa berkembang.
"Karena sekarang kopi bukan sekadar tren, tapi bagian dari keseharian.. kayak ada yang kurang kalau nggak ngopi," ujar Diana.
Â
Advertisement
Buka Cabang
Dalam waktu dekat, Diana berencana untuk mengembangkan sayap bisnisnya dengan membuka kedai kopi baru. Dirinya bahkan berencana untuk membuka cabang baru Living Room di kawasan Tangerang Selatan.
"Pengin sih punya cabang karena bisa membuka lapangan pekerjaan baru. Untuk bisa menjangkau langganan yang berada di sana," ujar Diana.