Asma Nadia Sebut Film Air Mata di Ujung Sajadah Bukan Adaptasi Novelnya, Tak Ada Kerja Sama dengan Rumah Produksi Bersangkutan

Asma Nadia didamping Ana Sofa Yuking selaku kuasa hukum menegaskan tidak ada kerja dengan pihak rumah produksi yang menggarap film Air Mata di Ujung Sajadah

oleh Vera Utami diperbarui 16 Okt 2023, 22:32 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2023, 22:32 WIB
Asma Nadia Sebut Film Air Mata di Ujung Sajadah Bukan Adaptasi dari Novelnya, Pastikan Tidak Ada Kerja Sama dengan Rumah Produksi yang Bersa
Asma Nadia didampingi Ana Sofa Yuking selaku kuasa hukum (Vera Utami)

Liputan6.com, Jakarta - Asma Nadia sebagai seorang penulis cukup diperhitungkan dan dikenal luas oleh publik berkat karya-karya yang sukses diangkat ke layar lebar. Banyak novelnya yang diadaptasi menjadi film serta sinetron dan mendapat jutaan penonton seperti Assalamualaikum Beijing, Jilbab Trveler, Catatan Hati Seorang Istri, Surga yang Tak Dirindukan dan masih banyak lagi.

Baru-baru ini namanya juga disebut berkat kesuksesan film Air Mata di Ujung Sajadah yang telah tembus 3 juta penonton meski baru sebulan tayang di bioskop. Namun rupanya banyak pihak yang salah menduga bahwa film ini adalah adaptasi dari novel Asma Nadia yang bertajuk Cinta di Ujung Sajadah yang pertama kali terbit pada 2008 lalu.

Asma bahkan secara tegas menyampaikan pada awak media bahwa film Air Mata di Ujung Sajadah bukanlah adaptasi dari novelnya. Ia memastikan tidak ada kerja sama dengan rumah produksi yang bersangkutan.

"Saya menegaskan bahwa pihak pembuat film Air Mata di Ujung Sajadah sama sekali tidak pernah menghubungi saya atau mengajak bekerja sama dalam bentuk apa pun," ujarnya ketika ditemui di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin (16/10/2023).

Merasa Dirugikan

Poster film Air Mata Di Ujung Sajadah. (Foto: Dok. Instagram @titi_kamall)
Poster film Air Mata Di Ujung Sajadah. (Foto: Dok. Instagram @titi_kamall)

Asma Nadia didampingi sang kuasa hukum, Ana Sofa Yuking menyampaikan film Air Mata di Ujung Sajadah bukan hanya memiliki kemiripan dengan novelnya tetapi juga merugikannya. Hal ini lantaran ada rumah produksi yang semula tertarik mengangkat karyanya ke layar lebar namun akhirnya tidak jadi karena dianggap memiliki judul dan alur cerita sama seperti yang sudah tayang.

"Saya merasa sangat dirugikan sebab Cinta di Ujung Sajadah sebelumnya sudah diminati oleh berbagai produser namun gagal difilmkan mengingat sudah ada film dengan judul yang sangat serupa," kata Asma.

Tak Ingin Berprasangka

Asma Nadia Sebut Film Air Mata di Ujung Sajadah Bukan Adaptasi dari Novelnya, Pastikan Tidak Ada Kerja Sama dengan Rumah Produksi yang Bersa
Asma Nadia didampingi Ana Sofa Yuking selaku kuasa hukum (Vera Utami)

Sebelum membuat klarifikasi, Asma lebih dulu memikirkan matang-matang keputusaannya. Ia bahkan mempertimbangkan banyak hal untuk membuka fakta yang sebenarnya ke publik.

Namun tak ingin banyak prasangka dan namanya yang terus dikaitkan dengan film Air Mata di Ujung Sajadah akhirnya ia memilih berkonsultasi dengan kuasa hukum untuk mengetahui duduk perkara atas film yang dituding adaptasi dari novelnya tersebut.

Sempat Mengirimkan Surat

Sebelum menggelar konferensi pers, Ana selaku kuasa hukum membeberkan bahwa pihaknya sempat mengirimkan surat teguran kepada Ronny Irawan yang menggarap film tersebut. Sayangnya, Ronny yakin menganggap film yang digarapnya tidak menyalahi aturan karena ditemukan dari salah satu adegan di dalam filmnya.

Meskipun demkian, Ana tidak ingin langsung membawa perkara ini ke ranah hukum. Dirinya berharap ada itikad baik sehingga masalah ini bisa diselesaikan secara damai nantinya.

Infografis Dampak Larangan Ekspor CPO dan Produk Turunannya. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Dampak Larangan Ekspor CPO dan Produk Turunannya. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya