Liputan6.com, Jakarta Penantian para penggemar film atas karya terbaru sutradara kondang Martin Scorsese, Killers of the Flower Moon, akhirnya usai sudah. Film yang dibintangi Leonardo DiCaprio ini sudah tayang di bioskop Tanah Air pada 18 Oktober 2023 lalu.
Dalam film ini Leonardo DiCaprio memerankan karakter bernama Ernest Burkhart, yang menikah dengan seorang penduduk asli Amerika Osage, Mollie (Lily Gladstone).
Hanya saja, kengerian mulai melingkupi hidup mereka. Satu demi satu saudara Mollie mulai tewas, mulai dari saudari hingga ibundanya.
Advertisement
Kisah dalam Killers of the Flower Moon diangkat dari buku kaya jurnalis David Grann, bertajuk Killers. Dilansir dari USA Today, Minggu (22/10/2023) cerita dalam buku ini, adalah kisah nyata yang merupakan hasil riset dan interviu bertahun-tahun dengan para tetua Osage.
Bersama USA Today, David Grann sempat membandingkan hasil risetnya dengan film ini. Ia membedah bagian yang memang sesuai dengan fakta aslinya, dan bagian mana yang merupakan hasil imajinasi sang sutradara, Martin Scorsese.
1. Kekayaan Orang Osage
Seperti dalam film, warga Osage memang begitu tajir melintir, setelah ditemukan cadangan minyak di wilayah mereka yang tandus, di Oklahoma.
David Grann menyebut bahwa pada tahun 1923, ada sekitar 2 ribu orang yang terdaftar dalam suku Osage, dan secara kolektif memiliki kekayaan lebih dari US$30 juta, atau senilai US$500 juta saat ini.
“Saat itu sangat sedikit orang Amerika yang memiliki mobil, tapi banyak warga Osage yang punga banyak mobil sekaligus, juga pelayan yang kebanyakan berkulit putih,” kata David Grann.
2. Pembunuhan Orang Osage
Dilansir dari Harper's Bazaar, pada tahun 1906, Kongres mengesahkan Osage Allotment Act. Ha ini membuat hak waris orang Osage bisa jatuh kepada ahli waris sah mendiang yang bukan orang Osage. Hal ini membuat banyak terjadi upaya penguasaan warisan lewat pernikahan, yang berujung pembunuhan pada awal tahun 1920-an.
David Grann mengatakan setidaknya 24 anggota suku Osage dibunuh untuk mendapatkan hak atas minyak mereka. Kadang lewat penembakan, atau cara perlahan lewat racun--seakan korban meninggal misterius.
Advertisement
3. Pihak yang Terlibat Pembunuhan
Bila dalam filmnya, pembunuhan terfokus hanya pada William Hale yang diperankan Robert DeNiro dengan memperalat keponakannya, David Grann menyebut peritiwa pembunuhan aslinya diduga melibatkan banyak orang.
Ada dokter yang menggunakan racun, petugas pemakaman yang menutupi penyebab kematian, hingga penegak hukum yang membiarkan peristiwa ini.
Diduga kematian sebenarnya dalam peristiwa yang kera disebut Reign of Terror ini jumlahnya jauh lebih banyak dari angka 24, bahkan bisa ratusan.
4. Mollie Bertemu dan Presiden Calvin Coolidge?
David Grann tidak menemukan catatan atau bukti yang menunjukkan bahwa Mollie Burkhart--yang memang merupakan tokoh asli--benar-benar bertemu dengan Presiden Calvin Coolidge untuk meminta perhatian soal pembunuhan ini.
Namun, perwakilan Osage memang datang ke Washington DC untuk mengadukan masalah ini.
Sebagaimana dalam film, Mollie juga sangat terguncang dengan kematian keluarganya, dan bekerja keras mencari keadilan, termasuk menyewa detektif pribadi.
Advertisement
5. Kasus Besar Pertama FBI
David Grann menjelaskan bahwa saat kejadian, FBI memang masih baru dibentuk dan belum memiliki power seperti sekarang.
“Ini adalah salah satu investigasi pembunuhan kompleks dan besar pertama yang dilakukan oleh Biro Investigasi baru, yang kemudian menjadi FBI...Pada saat itu, organisasi ini memiliki yurisdiksi terbatas atas kejahatan secara nasional, namun memiliki yurisdiksi atas kejahatan di wilayah federal (penduduk asli Amerika),” kata dia.
Grann menambahkan bahwa berkat kasus ini, undang-undang yang disahkan pada tahun 1930-an akhirnya memberikan jangkauan hukum lebih luas kepada FBI.
6. Nasib William Hale
Ernest dan William ditangkap pada tahun 1926 atas pembunuhan saudara perempuan Mollie, Reta, dan suaminya, Bill Smith. Dalam buku Grann, Ernest mengakui perannya dalam rencana pembunuhan dan bersaksi melawan pamannya.
William Hale dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, tapi bisa keluar karena mendapat pembebasan bersyarat setelah menjalani hukuman 18 tahun. Ia meninggal pada usia 87 tahun, pada tahun 1962.
"Tidak diragukan lagi ada sesuatu yang jahat dalam diri Hale...Menurut catatan dia sama sekali tidak menunjukkan penyesalan," kata David Grann.
Advertisement