Angelina Jolie Marah Besar, Sebut Gaza Bak Penjara dan Kuburan Massal: Pemimpin Dunia Terlibat dalam Kejahatan Ini

Angelina Jolie juga menyoroti banyaknya anak-anak yang tewas, begitu pula dengan keluarga terbunuh dalam serangan Israel ke Gaza, Palestina.

oleh Ratnaning Asih diperbarui 02 Nov 2023, 12:37 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2023, 12:37 WIB
[Bintang] Angelina Jolie
Angelina Jolie juga menyoroti banyaknya anak-anak yang tewas, begitu pula dengan keluarga terbunuh dalam serangan Israel ke Gaza, Palestina. (EMMANUEL DUNAND AFP)

Liputan6.com, Jakarta Angelina Jolie kembali bersuara soal krisis Hamas vs Israel dalam unggahan media sosialnya. Kali ini ia fokus menyoroti keadaan di Gaza, Palestina, yang membuat hatinya begitu ngilu.

Dalam unggahan yang dibagikan pada Kamis (2/11/2023), wanita yang pernah menjadi Duta UNHCR selama dua dekade ini membagikan foto kondisi Gaza yang luluh lantak. Orang-orang dalam foto tersebut berkerumun di sela sejumlah tanah yang cekung, setelah dihantam rudal Israel.

Di caption, bintang film Changeling ini secara panjang lebar mengungkap unek-uneknya atas kondisi ini.

Ini adalah pengeboman yang disengaja terhadap populasi yang terjebak dan tak punya tempat melarikan diri. Gaza kini menjadi penjara terbuka selama hampir dua dekade, dan dengan cepat menjadi kuburan massal,” tuturnya.

Ia juga menyoroti banyaknya anak-anak yang tewas, begitu pula dengan keluarga yang semua anggotanya terbunuh dalam serangan seperti ini.

“Sementara itu dunia menyaksikan, dan dengan dukungan aktif dari banyak negara, jutaan warga sipil Palestina – anak-anak, perempuan, keluarga – secara kolektif dihukum dengan tidak manusiawi, tidak mendapatkan makanan, obat-obatan, serta bantuan kemanusiaan, yang mana hal ini bertentangan dengan hukum internasional,” tulisnya.

Di pengujung tulisannya, ia menyertakan kesimpulan yang tegas dan pedas atas krisis kemanusiaan di Palestina.

Ia menulis, “Dengan menolak menuntut gencatan senjata untuk kemanusiaan dan menghalangi Dewan Keamanan PBB memaksakan gencatan senjata kepada kedua belah pihak, para pemimpin dunia terlibat dalam kejahatan-kejahatan ini.”

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Reaksi Warganet

Unggahan Angelina Jolie tentang situasi di Gaza, Palestina. (Instagram/ angelinajolie)
Unggahan Angelina Jolie tentang situasi di Gaza, Palestina. (Instagram/ angelinajolie)

Unggahan Angelina Jolie ini langsung menuai reaksi warganet.

"Angelina terima kasih telah menjadi manusia. Terima kasih telah melihat kebenaran," kata @connies_sweetes********.

"Terima kasih telah menggunakan platformmu untuk menyebarkan kebenaran," kata @rib***.

Sementara aktris serial Marvel She-Hulk: Attorney at Law Jameela Jamil menulis, "Love you so much."


Angelina Tuntut Gencatan Senjata

Angelina Jolie  ke Kamp Pengungsi di Burkina Faso
Aktris Angelina Jolie, utusan khusus PBB untuk UNHCR, memberikan pernyataan di kamp Goudebou, utara Burkina Faso, 20 Juni 2021. Jolie mengunjungi kamp pengungsi yang menampung ribuan warga Mali yang menyelamatkan diri dari kekerasan militan di kawasan itu. (OLYMPIA DE MAISMONT/AFP)

Akhir pekan lalu, Angelina Jolie juga bersuara, menggaungkan desakan gencatan senjata dalam konflik ini.

"Apa yang terjadi di Israel adalah tindakan teror. Tapi hal tersebut tak bisa membenarkan nyawa tak berdosa yang tiada dalam pengeboman populasi rakyat sipil di Gaza yang tak punya tempat untuk pergi, tak ada akses untuk makan dan minum, dan bahkan tak punya hak asasi mendasar untuk menyeberang perbatasan sebagai pengungsi,” ujarnya.


Kondisi Gaza Sebelum Serangan 7 Oktober

Ia juga menyebutkan bahwa kondisi yang dihadapi warga Gaza sudah pelik—bahkan jauh sebelum konflik 7 Oktober meletus.

“Gaza memiliki populasi lebih dari 2 juta jiwa (setengahnya adalah anak-anak), yang telah hidup dalam blokade yang sangat ketat selama hampir dua dekade, selain itu selama beberapa dekade mengalami pemindahan dan tanpa kewarganegaraan.

“Truk bantuan dalam jumlah sedikit yang berhasil masuk  hanya sebagian kecil dari yang dibutuhkan (dan hadir rutin secara harian sebelum konflik ini), dan pengeboman membuat kebutuhan  kemanusiaan yang baru, dibutuhkan secara harian,” tuturnya.

“Dilarangnya bantuan, bahan bakar dan air, adalah bentuk penghukuman secara kolektif,” kata Angelina, yang menyatakan ikut berdonasi untuk keperluan medis para pengungsi.

Infografis Tragedi Kemanusiaan 3.000 Lebih Anak Meninggal di Gaza. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Tragedi Kemanusiaan 3.000 Lebih Anak Meninggal di Gaza. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya