Liputan6.com, Jakarta - Mona akhirnya bisa menggendong Kenan lagi. Ia tidak bisa menahan rasa haru dan menciumi Kenan untuk melepas rindu yang telah lama terpendam. Dengan mata berkaca-kaca, Mona mengucapkan terima kasih kepada dokter dan suster yang telah merawat Kenan selama ini.
Saat suster hendak membantu membawa tas pakaian Kenan, Jenna tiba-tiba muncul. Jenna merasa lega karena tidak terlambat untuk menjemput Kenan.
Baca Juga
Saksikan Sinetron Luka Cinta Episode Jumat 20 Desember 2024 Pukul 21.30 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Saksikan Sinetron Naik Ranjang Episode Jumat 20 Desember 2024 Pukul 20.00 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Saksikan Sinetron Saleha Episode Jumat 20 Desember 2024 Pukul 18.15 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Sementara itu, ponsel Shafira berdering. Ia segera menjawab panggilan video dari Julian. Dalam panggilan tersebut, terlihat mobil Julian melaju kencang.
Advertisement
Julian bertanya apakah Shafira sudah selesai dengan sesi pijatnya. Shafira mengiyakan. Julian kemudian memberitahu bahwa ada kemungkinan Gunawan sudah sadar dari koma. Ia meminta Shafira dan Gina untuk segera menuju rumah sakit Mitra Abadi agar mereka bisa bertemu di sana.
Di rumah sakit, Gunawan mengenakan jaket yang dibawakan Husni untuk menutupi baju rumah sakitnya. Husni sudah berada di sana untuk menemaninya. Gunawan mengajak Husni untuk pergi ke rumah Julian sebentar karena ia ingin bertemu dengan Shafira. Meski masih agak sempoyongan karena terlalu lama berbaring, Gunawan tetap berusaha keluar bersama Husni.
Di tempat lain, Yuda dan Dania sedang melakukan sesi foto prewed di sebuah ruangan yang sudah disiapkan. Di sini, Dania memanggil Yuda dengan nama Damon, dan Yuda berbicara dengan fotografer menggunakan campuran Bahasa Indonesia dan Inggris.
Ternyata, Romi dan Nek Kania juga sedang berada di studio foto yang sama untuk sesi foto mereka. Ketika Romi hendak ke toilet dan melewati ruang make-up, ia tertegun mendengar suara tawa Dania. Dengan hati-hati, Romi memutar handel pintu dan mengintip dari celah yang terbuka sedikit. Ia terkejut dan tidak percaya melihat Yuda yang ternyata masih hidup.
Di depan rumah, mobil Rafael berhenti. Rafael dan Lestari turun dan hendak masuk ke rumah. Namun, tiba-tiba kaca jendela rumah pecah. Rafael dan Lestari kaget dan segera menoleh. Lestari mengambil batu yang memecahkan kaca jendela tersebut. Batu itu dililit kertas yang berisi ancaman, membuat Lestari marah dan emosi.