Mobil James Bond Hadir di Pondok Indah dalam Pameran Legendary Automobile Showcase: An Exhibition of Elegance

Daniel Craig dalam film James Bond No Time To Die menggunakan Aston Martin.

oleh Aditia Saputra diperbarui 13 Agu 2024, 17:21 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2024, 08:30 WIB
Mobil Aston Martin James Bond.
Mobil Aston Martin James Bond.

Liputan6.com, Jakarta Penggemar film James Bond, khususnya No Time To Die, pasti tak asing dengan Aston Martin yang digunakan oleh Daniel Craig. Kini, mobil ikonik tersebut bisa dinikmati langsung di Pondok Indah, Jakarta, dalam pameran spektakuler bertajuk "Legendary Automobile Showcase: An Exhibition of Elegance." Pameran ini diadakan oleh Tuksedo Studio Bali, pabrik mobil klasik buatan tangan, di Pondok Indah Mall (PIM) II, Jakarta, mulai dari 12 hingga 18 Agustus 2024. 

Pameran mobil klasik terbesar di Indonesia ini dibuka dengan meriah dan mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Pada acara pembukaan tersebut, Kemenparekraf juga secara resmi mengumumkan bahwa Tuksedo Studio akan menjadi destinasi wisata baru di Bali, menambah daya tarik pariwisata di daerah tersebut.

Direktur Tuksedo Studio, Laksmana Gusti Handoko, menyatakan kebanggaannya atas pengakuan ini. Tuksedo Studio, yang didirikan oleh Puji Handoko, seorang arsitek asal Surabaya yang telah lama menetap di Desa Ketewel, Sukawati, Gianyar, Bali, kini diakui sebagai salah satu destinasi wisata yang mempromosikan seni otomotif Indonesia. 

"Aston Martin yang digunakan oleh Daniel Craig di film James Bond merupakan replika yang menggunakan mesin BMW, dengan spesifikasi yang mendekati aslinya," ungkap Gusti dalam wawancara di Pondok Indah Mall (PIM) II, Jakarta, Senin (12/8/2024).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tak Sekadar Otomotif

Mobil Aston Martin James Bond.
Mobil Aston Martin James Bond.

Gusti juga menambahkan bahwa pameran ini bukan hanya sekadar acara otomotif biasa, melainkan juga sebagai pengakuan atas kualitas karya seniman dan kreator muda di Tuksedo Studio. Mereka berupaya menciptakan karya terbaik yang dapat membanggakan Indonesia di mata dunia, khususnya dalam industri otomotif.  

"Jika di Malang ada destinasi wisata museum angkutan, maka di Bali ada destinasi wisata pabrik mobil klasik," tambahnya.

Pengakuan dari Kemenparekraf ini membawa dampak positif bagi Tuksedo Studio, yang kini menjadi salah satu co-branding Wonderful Indonesia. Kerjasama ini diyakini akan meningkatkan eksposur, branding, dan menjadikan studio ini sebagai destinasi wisata mewah yang berfokus pada nilai tambah, bukan sekadar penjualan produk.

 


Terinspirasi

Pameran Legendary Automobile Showcase: An Exhibition of Elegance
Pameran Legendary Automobile Showcase: An Exhibition of Elegance

Pameran di PIM Jakarta ini terinspirasi dari beberapa pameran mobil klasik terbesar di dunia, seperti Retromobile di Paris, Goodwood Revival di Inggris, dan Silverstone Classic di Inggris. Sebelumnya, Tuksedo Studio juga telah menggelar pameran serupa di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Surabaya, Yogyakarta, dan Bali. Pameran ini menawarkan pengalaman test drive mobil klasik dan simulator mobil klasik bagi pengunjung yang tidak sempat mencoba langsung. Selain itu, tersedia juga foto booth untuk mengabadikan momen di pameran. 

Laksmana Gusti Handoko menjelaskan bahwa tujuan utama dari pameran ini adalah untuk mengedukasi masyarakat tentang nilai dan sejarah mobil klasik, sekaligus menunjukkan bahwa Indonesia sudah memiliki industri barang mewah yang berkualitas. Pameran ini juga bertujuan untuk mendekatkan Tuksedo Studio kepada pecinta mobil klasik, terutama dari Jakarta, yang merupakan pasar terbesar mereka.

Tuksedo Studio sendiri adalah pabrik mobil klasik yang digerakkan oleh sumber daya manusia lokal, namun telah mendapatkan pengakuan global. Studio ini kini menjadi salah satu tujuan wisata otomotif yang diakui oleh Kemenparekraf melalui program Wonderful Indonesia. Beberapa kali studio ini telah disurvey oleh Kemenparekraf dan menerima kunjungan dari pelajar sekolah hingga perguruan tinggi tanpa dipungut biaya. Pengunjung dapat melihat langsung proses pembuatan mobil klasik replika dari era 1950-an hingga 1960-an.

 


Produksi

Sejak tahun 2021 hingga Juli 2024, Tuksedo Studio telah memproduksi 20 unit mobil klasik yang sudah tidak ada di pasaran internasional. Setiap unit mobil klasik diproduksi selama 12 bulan dengan 90 persen bahan baku berasal dari dalam negeri, kecuali mesin. Proses produksi didukung oleh sekitar 80 tenaga kerja sekaligus pekerja seni otomotif dari Bali. 

Minat terhadap mobil klasik buatan Tuksedo Studio sangat tinggi, dengan sekitar 100 unit antrean dari pelanggan internasional yang berasal dari Timur Tengah, Amerika Serikat, dan beberapa negara di Eropa. Namun, produksi dan pengiriman untuk konsumen internasional masih terkendala aturan ekspor yang mengharuskan penggunaan nama pabrik sendiri, bukan merek kendaraan asli yang direproduksi.

Dengan berbagai pencapaian ini, Tuksedo Studio Bali siap untuk terus berkembang dan mengukir prestasi baru, baik di dalam maupun luar negeri, menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi mobil klasik yang berkualitas.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya