Liputan6.com, Jakarta Kabar buruk menimpa para penggemar musik era 1990-an setelah konser Forever Young Festival yang direncanakan berlangsung pada 27 September 2024 di Locca Sea House, Jimbaran, Bali, dibatalkan tanpa kejelasan lebih lanjut.
Pada Rabu (14/8/2024), venue dan penyedia tiket, Megatix, mengumumkan bahwa konser tersebut harus "ditunda" karena promotor acara, Thimas Alfa Benard dari Thom Entertainment, tidak dapat dihubungi. Â
Joint statement dari Megatix dan Locca Sea House menyebutkan bahwa promotor gagal memenuhi kewajibannya dengan pembayaran sebesar 400 ribu USD dan hingga kini masih tidak dapat dijangkau.
Advertisement
Konser tersebut awalnya dijadwalkan menghadirkan sejumlah boy band terkenal dari era 1990-an, termasuk Five, Blue, Boyzlife, 911, dan Peter Andre. Keputusan pembatalan ini tentunya membuat banyak penggemar kecewa berat, terutama mereka yang telah membeli tiket. Harga tiket yang dijual berkisar dari Rp500 ribu untuk kategori early bird hingga Rp10 juta untuk kategori VIP.
"Sebagai pihak penyedia layanan, kami sangat memahami kekecewaan para penonton. Megatix dan Locca Sea House berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini, termasuk melalui jalur hukum," ungkap perwakilan dalam joint statement tersebut.
Â
Tiket Pesawat
Kekecewaan semakin mendalam karena mayoritas penonton telah memesan tiket pesawat dan akomodasi di Bali. Banyak dari mereka yang datang dari luar pulau, khususnya Jakarta, dan telah mengeluarkan biaya tambahan yang tidak sedikit.Â
"Saya dan dua teman saya sudah membeli tiket konser, tiket pesawat, dan juga akomodasi. Kejadian ini jelas sangat merugikan karena kami sudah menunggu konser ini sejak lama. Selain rugi biaya, kami juga rugi waktu karena harus mengambil cuti demi menonton konser ini. Kalau saja konser diadakan di Jakarta, mungkin kami tidak akan merasa sekecewa ini," ujar Wiwig Prayugi, seorang penggemar Five yang telah 26 tahun menantikan konser idolanya di Indonesia.
Â
Advertisement
Tak Menyangka
Wiwig juga menambahkan bahwa para penggemar awalnya tidak menyangka ini adalah penipuan karena banyak konser serupa dari era 90-an yang sukses digelar. "Kami berharap pihak Megatix dan Locca Sea House segera memberikan kejelasan mengenai refund atau rencana penggantian jadwal konser."Â
Selain itu, Wiwig juga mendesak pemerintah untuk menindak tegas oknum-oknum WNA yang diduga melakukan penipuan di Bali. "Kalau memang promotornya WNA, perlu ada tindakan tegas. Kami juga tidak diberi tahu siapa promotornya sejak awal pembelian tiket. Imigrasi harus segera bertindak agar kejadian serupa tidak terulang," tutupnya.
Tidak hanya konser Forever Young, promotor yang sama juga dikabarkan merugikan pembeli tiket acara lain, Play Ground Festival, yang menghadirkan Ice Cube dan Flo Rida. Acara tersebut juga dijadwalkan berlangsung di venue yang sama.