Diperiksa 10 Jam, Ahok Malah Kaget dengan Data Kejagung soal Kasus Korupsi Pertamina

Kejagung periksa Ahok 10 jam terkait kasus korupsi Pertamina; Ahok ungkap kejutan soal data dan soroti lemahnya pengawasan di Pertamina.

oleh Nila Chrisna Yulika Diperbarui 15 Mar 2025, 10:03 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2025, 10:03 WIB
Ahok Diperiksa sebagai Saksi Kasus Korupsi Pertamina
Diketahui, Ahok pada hari ini Kamis (13/3/2025) diperiksa bersama beberapa saksi lainnya selama hampir 10 jam di Gedung Kejagung. (merdeka.com/Arie Basuki)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kejaksaan Agung (Kejagung) memeriksa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok selama 10 jam pada Rabu, (13/3/2025) terkait dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina. Ahok, yang pernah menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina, hadir memenuhi panggilan sebagai saksi.

Pemeriksaan berlangsung di Gedung Kejagung, Jakarta Selatan. Dirdik Jampidsus Kejagung, Abdul Qohar, sebelumnya menyatakan bahwa Kejagung akan memeriksa semua pihak yang terlibat atau mengetahui kasus ini.

Ahok sendiri menyatakan kesiapannya untuk membantu penyelidikan sejak awal. Dalam wawancara sebelumnya dengan Liputan6 SCTV, ia mengatakan, "Saya siap, saya senang membantu."

Sikap kooperatif Ahok ini terlihat dari kesediaannya untuk memberikan keterangan selama 10 jam dan menyerahkan sejumlah data kepada penyidik. Ia bahkan mengungkapkan kekagumannya terhadap jumlah data yang dimiliki Kejagung terkait kasus ini.

Setelah menjalani pemeriksaan marathon tersebut, Ahok mengungkapkan beberapa poin penting. Ia mengaku terkejut dengan jumlah data yang dimiliki Kejagung, jauh melebihi yang ia ketahui selama menjabat di Pertamina.

Ahok juga menyoroti lemahnya pengawasan internal Pertamina yang memungkinkan terjadinya praktik-praktik koruptif. Ia bahkan mengatakan, "Kalau pemasoknya mencampur (minyak), ini permainan bajingan lah, kenapa lo terima?".

Ahok Ungkap Kejutan Data Kasus Korupsi Pertamina

Selama pemeriksaan, Ahok menyerahkan data berupa agenda rapat yang terekam dan tercatat selama masa jabatannya di Pertamina. Namun, yang mengejutkan Ahok adalah data yang dimiliki Kejagung ternyata jauh lebih banyak.

"Jadi ternyata dari Kejaksaan Agung mereka punya data yang lebih banyak daripada yang saya tahu. Ibaratnya saya tahu cuma sekaki, dia tahu sudah sekepala," ujar Ahok.

Hal ini menunjukkan bahwa Kejagung telah melakukan investigasi yang mendalam dan mengumpulkan bukti-bukti yang signifikan.

Ahok juga menyarankan Kejagung untuk berkoordinasi langsung dengan Pertamina untuk memperoleh data tambahan. Ia menekankan kesiapannya untuk kembali memenuhi panggilan jika diperlukan.

"Nanti setelah dia dapat data-data dari Pertamina setelah mereka pelajari, semua rapat kan kita ada rekaman, ada catatan, nanti kalau butuh saya lagi, ya saya datang lagi lah," jelasnya.

Lebih lanjut, Ahok juga mengkritik lemahnya sistem pengawasan di Pertamina. Ia mempertanyakan mengapa pengujian kualitas minyak baru dilakukan setelah minyak tiba di Tanjung Priok.

"Kita punya insinyur-insinyur, bisa ngetes dong. Masak minyak masuk kapal baru dites di Tanjung Priok? Kalau gitu semua pecat aja!" tegasnya.

Lemahnya Pengawasan di Pertamina Jadi Sorotan

Ahok kembali menyoroti lemahnya pengawasan di Pertamina sebagai salah satu faktor yang memungkinkan terjadinya korupsi. Menurutnya, seharusnya pengujian kualitas minyak dilakukan sejak awal, bukan setelah sampai di Tanjung Priok. Hal ini menunjukkan adanya celah dalam sistem pengawasan yang perlu diperbaiki.

Ia juga mempertanyakan mekanisme penerimaan pasokan minyak. Pernyataan Ahok, "Kalau pemasoknya mencampur (minyak), ini permainan bajingan lah, kenapa lo terima?".

Ahok menekankan pentingnya peran insinyur Pertamina dalam melakukan pengujian kualitas minyak sejak awal. Kegagalan dalam melakukan hal tersebut menunjukkan adanya kelemahan dalam sistem pengendalian mutu dan pengawasan di perusahaan tersebut. Perbaikan sistem pengawasan menjadi hal krusial untuk mencegah terulangnya kasus serupa di masa depan.

 

Infografis Ahok Mundur dari Pertamina Jelang Pilpres 2024. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Ahok Mundur dari Pertamina Jelang Pilpres 2024. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya